Mengapa Landasan Roket Akrab dengan Tepi Laut?
Hide Ads

Mengapa Landasan Roket Akrab dengan Tepi Laut?

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Minggu, 14 Okt 2018 08:59 WIB
Tepi laut seakan jadi kawan akrab dari tempat peluncuran roket, seperti tampak dari salah satu fasilitas paling terkenal di Amerika Serikat ini, yaitu Cape Canaveral. Foto: Internet
Jakarta - Cape Canaveral Air Station dan Kennedy Space Center di Florida dan Vandenberg Air Force Base di California adalah sejumlah tempat penerbangan roket paling terkenal di Amerika Serikat, atau bahkan dunia. Nama-nama seperti NASA, SpaceX, hingga Blue Origin kerap meluncurkan roketnya di sana.

Salah satu persamaan antara keduanya adalah, baik Cape Canaveral maupun Vandenberg berada di lokasi yang sangat dekat dengan laut. Usut punya usut, memang ada alasan tersendiri mengapa tempat peluncuran roket perlu berada di dekat laut.


Hal tersebut diungkapkan oleh Vivian Quenet, Managing Director and Head of Sales, Singapore ASEAN Office, Arianespace, yang merupakan perusahaan antariksa asal Prancis. Arah landasan roket jadi salah satu pertimbangan mengapa launching pad sebaiknya dekat dengan laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelah timur dan sebelah utara dari tempat peluncuran harus kosong, tidak ada apa-apa," ujarnya kepada detikINET saat ditemui dalam sebuah kesempatan di Jakarta.

Maksudnya kosong dan tidak ada apa-apa itu adalah, dua sisi dari situs peluncuran roket itu adalah laut. Vivian pun mengungkapkan mengapa dia menyebut utara dan timur dibanding arah mata angin lainnya.

"Jika meluncurkan roket, sebaiknya harus mengarah ke timur agar bisa memanfaatkan arah rotasi Bumi dan mempercepat laju roket. Hal ini bisa menghemat bahan bakar dan biaya," katanya.

"Sedangkan jika ingin meluncurkan satelit ke orbit SSO (sun-synchronous orbit), maka arahnya sebaiknya ke utara," ucapnya menambahkan.

Cape Canaveral Air Station di Florida, AS, yang kerap digunakan SpaceX hingga NASA untuk meluncurkan roket.Cape Canaveral Air Station di Florida, AS, yang kerap digunakan SpaceX hingga NASA untuk meluncurkan roket. Foto: Internet
Kennedy Space Center, tempat peluncuran roket ikonik lainnya di Amerika Serikat.Kennedy Space Center, tempat peluncuran roket ikonik lainnya di Amerika Serikat. Foto: Instagram/spacex

Sedangkan mengapa harus kosong, menurutnya itu adalah salah satu langkah antisipasi. Dalam meluncurkan roket, bukan tidak mungkin muncul kendala baik teknis maupun non-teknis.

Skenario terburuknya adalah, bisa saja pihak yang meluncurkan roket harus menghancurkannya di tengah jalan. Maka dari itu, demi alasan keselamatan, di bawahnya harus kosong agar tidak menimbulkan kerusakan yang parah dan mengancam banyak jiwa.

Lalu, mengingat Indonesia adalah negara yang dikelilingi laut, apakah ada kemungkinan bagi Nusantara untuk memiliki landasan pacu roket? Menurut Vivian, Indonesia merupakan lokasi yang baik karena dekat dengan garis khatulistiwa, bahkan dilewati secara langsung di Kalimantan.

"Tapi saya tidak tahu secara mendalam geografi di Indonesia. Saya tidak tahu apakah ada daerah yang benar-benar kosong di bagian timur dan utaranya Jika melihat Jakarta, di sebelah timurnya ada pulau (Jawa) yang membentang. Sedangkan di utaranya ada Kalimantan," tuturnya.


Arianespace sendiri memiliki fasilitas di Kourou, Guyana Prancis. Bernama Guiana Space Center (CSG), Vivian mengklaim lokasi tersebut karena tidak hanya memenuhi kriteria yang ia sebut di atas, namun juga bebas dari bencana seperti gempa bumi dan angin topan.

Selain itu, secara teknis, titik tersebut memungkinkan seluruh satelit yang diluncurkan untuk mengorbit ke seluruh inklinasi orbit Bumi. Arianespace juga tengah membangun lokasi baru yang ditujukan bagi seri roket anyarnya nanti, yaitu Ariane 6. (mon/mon)