Salah satu persamaan antara keduanya adalah, baik Cape Canaveral maupun Vandenberg berada di lokasi yang sangat dekat dengan laut. Usut punya usut, memang ada alasan tersendiri mengapa tempat peluncuran roket perlu berada di dekat laut.
Baca juga: NASA Siap Tembus Tata Surya dengan Voyager 2 |
Hal tersebut diungkapkan oleh Vivian Quenet, Managing Director and Head of Sales, Singapore ASEAN Office, Arianespace, yang merupakan perusahaan antariksa asal Prancis. Arah landasan roket jadi salah satu pertimbangan mengapa launching pad sebaiknya dekat dengan laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maksudnya kosong dan tidak ada apa-apa itu adalah, dua sisi dari situs peluncuran roket itu adalah laut. Vivian pun mengungkapkan mengapa dia menyebut utara dan timur dibanding arah mata angin lainnya.
"Jika meluncurkan roket, sebaiknya harus mengarah ke timur agar bisa memanfaatkan arah rotasi Bumi dan mempercepat laju roket. Hal ini bisa menghemat bahan bakar dan biaya," katanya.
"Sedangkan jika ingin meluncurkan satelit ke orbit SSO (sun-synchronous orbit), maka arahnya sebaiknya ke utara," ucapnya menambahkan.
![]() |
![]() |
Sedangkan mengapa harus kosong, menurutnya itu adalah salah satu langkah antisipasi. Dalam meluncurkan roket, bukan tidak mungkin muncul kendala baik teknis maupun non-teknis.
Skenario terburuknya adalah, bisa saja pihak yang meluncurkan roket harus menghancurkannya di tengah jalan. Maka dari itu, demi alasan keselamatan, di bawahnya harus kosong agar tidak menimbulkan kerusakan yang parah dan mengancam banyak jiwa.
Lalu, mengingat Indonesia adalah negara yang dikelilingi laut, apakah ada kemungkinan bagi Nusantara untuk memiliki landasan pacu roket? Menurut Vivian, Indonesia merupakan lokasi yang baik karena dekat dengan garis khatulistiwa, bahkan dilewati secara langsung di Kalimantan.
"Tapi saya tidak tahu secara mendalam geografi di Indonesia. Saya tidak tahu apakah ada daerah yang benar-benar kosong di bagian timur dan utaranya Jika melihat Jakarta, di sebelah timurnya ada pulau (Jawa) yang membentang. Sedangkan di utaranya ada Kalimantan," tuturnya.
Arianespace sendiri memiliki fasilitas di Kourou, Guyana Prancis. Bernama Guiana Space Center (CSG), Vivian mengklaim lokasi tersebut karena tidak hanya memenuhi kriteria yang ia sebut di atas, namun juga bebas dari bencana seperti gempa bumi dan angin topan.
Selain itu, secara teknis, titik tersebut memungkinkan seluruh satelit yang diluncurkan untuk mengorbit ke seluruh inklinasi orbit Bumi. Arianespace juga tengah membangun lokasi baru yang ditujukan bagi seri roket anyarnya nanti, yaitu Ariane 6. (mon/mon)