"Harga Apple mungkin akan naik karena biaya bea tinggi yang tinggi terhadap China, tapi tidak ada solusi yang mudah untuk membuat pajak menjadi nol, termasuk juga soal insentif," tulisnya.
"Buat produkmu di Amerika Serikat ketimbang China. Mulai bangun fasilitas baru sekarang. Menarik!," tulisnya melanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apple Tak Jual Murah iPhone Anyarnya |
Tak lupa, dalam kicauan tersebut, ia menyertakan tagar #MAGA. Itu merupakan singkata dari "Make America Great Again", slogan yang melekat terhadap dirinya mulai dari kampanye pemilihan presiden hingga saat ini.
Apple prices may increase because of the massive Tariffs we may be imposing on China - but there is an easy solution where there would be ZERO tax, and indeed a tax incentive. Make your products in the United States instead of China. Start building new plants now. Exciting! #MAGA
β Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 8, 2018
Ya, Apple memang jadi salah satu perusahaan yang terkena dampak paling besar dari perang dagang antara AS dengan China. Hal tersebut bukan hanya karena mereka memproduksi banyak perangkatnya di sana.
Perusahaan yang berkantor pusat di Cupertino, California, Amerika Serikat juga menjual banyak gadget buatannya di Negeri Tirai Bambu, dengan iPhone tentu menjadi salah satunya. Hal ini membuatnya jadi sasaran empuk bagi China dalam melancarkan serangan balik terhadap kebijakan Trump.
"Beban tarif yang diusulkan akan lebih banyak merugikan Amerika Serikat ketimbang China," ujar Apple, sebagaimana detikINET kutip dari The Guardian, Senin (10/9/2018).
Selain itu, perusahaan pimpinan Tim Cook tersebut juga berpendapat bahwa kebijakan ini sejalan dengan tujuan pemerintah. Malahan, mereka sulit melihat bagaimana program tersebut mampu membantu mencapai target pemerintah.
Sampai saat ini, harga iPhone memang belum terkena dampak dari tarif yang dicanangkan oleh Trump. Walau begitu, ponsel menjadi salah satu aspek yang termasuk di dalam paket kebijakan tarif presiden AS ke 45 itu.
Bukan cuma smartphone, perangkat Apple lain seperti Apple Watch, AirPod, HomePod, serta produk anak perusahannya seperti Beats, juga diprediksi akan menghadapi hal yang sama. Malahan, tidak menutup kemungkinan jika perangkat sejenis buatan vendor lain turut mengalami hal serupa.
Sektor teknologi pun disebut sebagai salah satu yang menerima dampak paling buruk dari kebijakan tarif ini. Hal tersebut disebabkan partisi yang dibutuhkan untuk membuat perangkat masih ada yang berasal dari luar negeri, dan biaya impornya akan menjadi sangat mahal.
Simak Juga 'Jelang Peluncuran, Bertebaran Prediksi Harga iPhone Terbaru':
(mon/fyk)