Yang terbaru tentu saja Pocophone F1. Mike Lowe, editor dari situs teknologi Pocket-lint mengatakan, peluncuran Pocophone F1 dapat membuat vendor smartphone lain untuk memikirkan lagi banderol ponsel buatannya masing-masing.
"Ponsel ini memiliki prosesor Qualcomm terbaik saat ini, tapi harganya hanya setengah dari sejumlah rival," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Xiaomi Pocophone F1 Picu Perang Harga? |
Country Manager Xiaomi Indonesia Steven Shi pun mengomentari tudingan bahwa pihaknya merusak harga pasaran ponsel. Strategi membanderol produk dengan harga murah menurutnya karena mereka ingin menyediakan produk terbaik demi kepentingan bisnis.
"Kita selalu ingin menyediakan produk yang terbaik di industri ini. Kita juga selalu mendengarkan Mi Fans mereka mau apa, butuh apa. Soal julukan, itu kan orang lain yang buat, kalau kita ya tetap membuat produk terbaik yang bagus dan harga yang bagus juga," kata Steven kepada CNN Indonesia.
Komentar lain dikemukakan oleh Manu Kumar Jain, Managing Director Xiaomi India. Ia mengklaim Xiaomi memang tidak ingin terlalu banyak mengambil untung.
"Belum lama ini ketika Xiaomi berjualan saham ke publik, kami sudah mengatakan akan membatasi margin keuntungan kami sampai 5%. Kami berkomitmen soal ini," kata dia yang dikutip detikINET dari India Today.
Simak Juga 'Waduh! Xiaomi Rugi Rp 15 Triliun':
(fyk/rns)