Lebih lanjut, berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh firma riset IDC, Xiaomi membuntuti Apple di posisi kedua. Vendor asal China ini telah mengapalkan 4,2 juta unit smartwatch dan menguasai 15,1% pangsa pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, IDC mengatakan siklus ini sudah biasa terjadi dan fitness tracker masih memiliki segmen tersendiri di pasar wearable.
"Wearable standar telah mengalami penurunan selama beberapa kuartal terakhir, tapi itu bukan berarti mereka tidak memiliki tempat di pasar," kata Research Director IDC, Ramon T. Llamas, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (5/9/2018).
"Masih ada beberapa segmen pasar yang lebih memilih perangkat wearable yang sederhana dan tidak mahal dan ini merupakan tempat di mana jam tangan fitness tracker dan jam tangan hibrida menemukan permintaan," sambungnya.
IDC memaparkan bahwa permintaan yang tinggi terhadap Apple Watch Series 3 yang mendorong nilai penjualan smartwatch Apple di kuartal kedua tahun 2018. Selain itu, perangkat ini juga mendapatkan diskon di beberapa toko retail yang menyebabkan lonjakan pembelian. (afr/afr)