Menkominfo Tawari Grab Jadi Unicorn Indonesia
Hide Ads

Menkominfo Tawari Grab Jadi Unicorn Indonesia

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 29 Agu 2018 16:57 WIB
Foto: dok. Kominfo
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara secara terang-terangan merayu Grab untuk memindahkan kantor pusatnya ke Indonesia. Bila itu terealiasi, Indonesia akan memiliki lima startup unicorn.

Sejauh ini Indonesia baru memiliki empat startup yang berlabel unicorn, yaitu Traveloka, Go-Jek, Tokopedia dan Bukalapak. Status unicorn ini diberikan kepada startup yang mempunyai valuasi bisnis di atas USD 1 miliar.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kilik-kilik, kalau bisa headquarter (kantor pusat) di Indonesia saja agar bisa jadi unicorn Indonesia," ungkap Rudiantara di hadapan petinggi Grab, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Bukan hanya sekali Menkominfo mengajak Grab untuk berkantor di Indonesia. Ini adalah rayuan keempat kalinya yang dilancarkan Menteri Rudiantara Sebagai informasi, Grab yang berasal dari Malaysia ini punya kantor pusat di Singapura.

"Ini hanya curcol (curhat colongan) untuk Grab pindah kantor di Indonesia. Tapi (kalau jadi pindah), nanti akan kita fasilitasi," kata dia.

Menkominfo Rudiantara dan Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dan Menkominfo Rudiantara. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET


Menkominfo mengatakan, yang menjadi daya tarik agar Grab mau berkantor di Indonesia adalah dari segi pasarnya. Jumlah penduduk Indonesia yang paling besar di antara negara lainnya di Asia Tenggara.

"Kita adalah pasar terbesar. Pemerintah Indonesia juga serupa, dalam konteksnya lebih friendly terhadap foreign investment," sebutnya.

Pernyataan Rudiantara di atas tak dipungkuri oleh Grab. Hal itu yang membuat perusahaan ride hailing ini terus melakukan investasi di Indonesia. Yang terbaru, Grab meluncurkan Grab Ventures, sebuah perusahaan investasi di bidang startup.



Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyebutkan, pasar Indonesia merupakan pasar menggiurkan. Di samping itu, adopsi teknologi sampai metode baru di negeri ini terbilang tinggi.

"In general, secara payung, dukungan pemerintah kepada digital economy sangat tinggi. Sehingga, kita merasa memang ini tempat kita untuk berinvestasi saat ini. Ajakan Pak Rudiantara, kita terima sebagai undangan," pungkas Ridzki. (rns/rns)