SpaceX dilahirkan pada 2002 atau 16 tahun silam oleh pria yang kerap dijuluki Iron Man ini. Kala itu, Musk mengetengahkan ide berjuluk Mars Oasis dengan gagasan menumbuhkan tanaman di planet Mars.
Ia pun berambisi memulai perusahaan yang bergerak di bidang antariksa. Awalnya, Musk berniat membeli satelit bekas dari Rusia saja. Tapi ia kesulitan menemukannya dengan harga terjangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak kehilangan akal, Musk malah berkeinginan membuat roket sendiri. Ia mengkalkulasi bahwa biaya pembuatan roket sebetulnya cuma 3% dari harga kala itu.
Singkat cerita, SpaceX ia dirikan dengan misi membuat biaya peluncuran roket lebih terjangkau. Perjuangan berat harus dilaluinya untuk membesarkan perusahaan barunya itu yang didirikannya hampir bersamaan dengan perusahaan mobil listrik Tesla.
"Aku mengira bahwa SpaceX dan Tesla memiliki kemungkinan untuk sukses kurang dari 10%. Pada masa-masa awal di 2002, aku bahkan tak memperbolehkan teman-teman untuk berinvestasi di sini karena aku tidak mau menghilangkan uang mereka," ujarnya.
![]() |
Dana awal untuk SpaceX dan Tesla didapat Musk saat PayPal, sistem pembayaran online yang diciptakannya, dibeli Ebay dengan nilai USD 180 juta pada 2002. Uang tersebut dibaginya secara rata, USD 90 juta untuk masing-masing SpaceX dan Tesla.
Musk pernah menceritakan bagaimana SpaceX dan Tesla pada 2008 nyaris gagal total.
"2008 merupakan tahun yang benar-benar sulit. Roket Falcon 1 gagal meluncur untuk ketiga kalinya. Tesla pun hampir bangkrut hanya dua hari sebelum Natal," ujarnya.
Pada saat itu, ia mengaku hanya memiliki USD 40 juta. Elon pun mengatakan dirinya dibuat pusing bagaimana uang itu harus digunakan, karena langkah apapun seakan membawanya menuju kehancuran.
"Aku bisa menempatkan semua uang itu ke satu perusahaan dan yang satunya akan mati. Atau, saya bisa membaginya secara rata untuk SpaceX dan Tesla, lalu kemudian keduanya akan benar-benar mati," katanya.
"Pada akhirnya, aku menempatkan uangnya secara merata ke SpaceX dan Tesla, karena membangun sesuatu ibarat memiliki bayi, tidak bisa memilih. Untungnya keduanya bisa melewati masa sulit hingga saat ini," lanjutnya.
Prestasi Mentereng
Masa-masa sulit telah terlampaui, SpaceX kini jadi perusahaan antariksa yang disegani. Banyak prestasi sudah ditorehkan oleh SpaceX dan mereka telah beberapa kali memenangkan kontrak dari NASA sejak berdirinya.
Prestasi tersebut antara lain, menjadi perusahaan swasta pertama yang mengirim pesawat ke International Space Station (ISS), hingga menjadi yang pertama juga meluncurkan roket bernama Falcon 9 ke orbit dan kembali mendarat ke Bumi dengan selamat.
Ribuan satelit pun siap mereka luncurkan hingga 2024. November 2016 lalu, SpaceX mendaftarkan perencanaan peluncuran 4.425 satelit kepada Federal Communications Commission.
Direncanakan, 4.425 satelit itu akan beroperasi di 83 orbit dengan rentang ketinggian mulai dari 1.110-1.325 kilometer dari permukaan Bumi.
Tapi ambisi besar Elon Musk yang sering dijuluki Iron Man di dunia nyata bukan sebatas itu. Ia meyakini teknologi SpaceX adalah kunci kolonisasi manusia di planet Mars. Menurutnya, manusia tidak boleh tinggal selamanya di Bumi atau terancam kepunahan.
'Menjajah Planet' Mars
Perusahaan SpaceX berencana mengembangkan mesin roket yang sangat powerful sehingga nantinya bisa mencapai Mars dan mengantar sampai sejuta orang ke sana dalam 50 sampai 100 tahun ke depan.
Dia menambahkan kunci untuk membuat roket yang bisa dipakai berulang kali adalah mencari cara memproduksi bahan bakar di Mars. Sehingga pesawat dapat digunakan lagi untuk kembali ke Bumi.
![]() |
"Akan absurd untuk coba membangun kota di Mars jika kapal luar angkasa hanya berada di sana dan tak kembali lagi ke bumi. Akan ada kuburan pesawat luar angkasa," tulis pemilik perusahaan mobil listrik Tesla ini.
Elon meyakini di masa depan biaya ke Mars dapat ditekan. Orang-orang juga bisa mencari sponsor menuju ke sana untuk mengisi beragam pekerjaan yang dibutuhkan.
Dikutip detikINET dari Economic Times, kunci menekan ongkos perjalanan luar angkasa adalah membuat roket yang bisa dipakai berulangkali.
"Baik itu mobil, sepeda, kuda, jika hanya bisa digunakan sekali, tidak akan ada yang menggunakannya, akan sangat mahal," terang Elon.
Elon sepertinya memang sangat terobsesi dengan Mars. Bahkan pernah menyatakan ingin meninggal di sana saja.
"Jika Anda diperbolehkan memilih tempat untuk Anda meninggal, Mars bukan pilihan yang buruk," ujarnya. (rns/rns)