Persiapan Intensif SpaceX Jelang Peluncuran Satelit Merah Putih
Hide Ads

Laporan dari Miami

Persiapan Intensif SpaceX Jelang Peluncuran Satelit Merah Putih

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 03 Agu 2018 15:52 WIB
Foto: Instagram
Miami - SpaceX dipercaya menerbangkan satelit Merah Putih kepunyaan Telkom pada Agustus 2018. Perusahaan yang didirikan oleh 'Iron Man' Elon Musk ini pun telah intensif melakukan persiapan.

Berdasarkan pantauan dari media lokal, SpaceX mulai mengujicoba boooster roket di lokasi peluncuran di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Mereka melakukan apa yang disebut sebagai tes static fire.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tes static fire adalah langkah rutin yang dilakukan dalam misi peluncuran roket SpaceX, di mana tim mereka mengawasi integrasi bahan bakar ke roket Falcon 9. Hal ini dilakukan sekaligus sebagai latihan bagi tim SpaceX sebelum melakukan peluncuran yang sesungguhnya.

Dilaporkan, saat ini kru sudah dalam proses menggabungkan satelit Merah Putih dengan roket Falcon 9. Waktu peluncuran telah ditetapkan pada 7 Agustus atau Selasa mendatang waktu Amerika Serikat.

Jika misi itu terlaksana tanpa kendala, maka dalam 16 hari terakhir telah dilakukan 3 kali peluncuran roket Falcon 9, salah satu periode aktivitas peluncuran tersibuk oleh perusahaan yang sedang naik daun tersebut. Dan secara total, peluncuran ini akan menjadi peluncuran roket ke-15 kali oleh mereka di tahun ini.

Persiapan Intensif SpaceX Jelang Peluncuran Satelit Merah PutihFoto: Telkom


Pada 2017, saat meluncurkan satelit Telkom 3S, Telkom menggaet vendor asal Prancis Thales Alenia Space untuk membuat bodi satelit, dan Ariane Space untuk membuat peluncur satelit (launcher). Kini, mereka berpaling ke SpaceX untuk menerbangkan roket dan SSL dalam pembuatan satelitnya. Keduanya berbasis di Amerika Serikat.

"Kenapa SpaceX? Teknologi sekarang kan semakin maju. Makin maju akan berefek pada harga yang lebih efektif. Kita lihat dari sisi biaya peluncuran lebih rendah dari yang kita lakukan sebelumnya," demikian dikatakan Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo di Miami, Amerika Serikat.



SpaceX memang memiliki teknologi roket yang dapat digunakan kembali. Hal itu akan berujung pada biaya penerbangan yang dapat ditekan.

"Kenapa ongkosnya lebih rendah, karena SpaceX punya teknologi yang istilahnya flight proven, sudah berhasil. Kita memilih launcher-nya perusahaan-perusahaan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi sehingga SpaceX memenuhi kebutuhan itu. Tingkat keberhasilannya di atas 98%," sebut Arif. (rns/rou)