Sepanjang periode tersebut, Sony hanya mampu menjual 2 juta unit perangkat mobile. Angka itu 1,4 juta lebih rendah dibanding Kuartal I Tahun Fiskal 2017. Jika dibandingkan dengan catatan dari nama-nama seperti Apple, Huawei, dan Samsung, perolehan tersebut bak Bumi dan langit.
Sepanjang Kuartal II 2018, yang juga berlangsung dari April hingga Juni, vendor asal Amerika Serikat berhasil mengapalkan 41,3 juta unit ponsel, sedangkan perusahaan asal China sukses mengirim lebih dari 54 juta unit ponsel. Produsen smartphone asal Korea Selatan masih menduduki posisi teratas secara global dengan pengapalan ponsel mencapai 73 juta unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Inikah Pertanda Sony Mobile Mau Menyerah? |
Sebelumnya, vendor smartphone tersebut dilaporkan tengah berencana untuk mengundurkan diri dari beberapa pasar global. Informasi ini disampaikan akun Twitter pembocor informasi seputar gadget, @evleaks.
Akun yang dikenal cukup akurat dalam menyebarkan informasi ini menyebut Sony akan mundur dari pasar Timur Tengah, Turki, dan Afrika. Menurutnya, hal itu akan terjadi pada Oktober mendatang.
Untungnya, lesunya bisnis ponselnya tertolong oleh sektor gaming dan musik. Pendapatan yang ditorehkan konsolnya, PlayStation, berhasil meningkat 36%. Kesuksesan God of War dan Detroit: Become Human jadi salah satu pemicunya. Selain itu, judul-judul game yang dijual secara digital lewat PlayStation Network disebut lebih menguntungkan dibanding penjualan di toko fisik.
Sejumlah catatan tersebut membuat Sony percaya diri untuk meningkatkan proyeksi pendapatan divisi gaming miliknya hingga 15% sepanjang Tahun Fiskal 2018. Selain itu, target laba operasionalnya pun ditingkatkan hingga 32%. Tak ketinggalan, perkiraan penjualan PS4 juga ditambah dari 16 juta menjadi 17 juta.
Di samping itu, bisnisnya di industri musik juga terbilang moncer. Pada April lalu, Sony menjual sekitar 20% dari sahamnya di Spotify setelah platform tersebut mengumumkan untuk IPO. Keputusannya tersebut membuat perusahaan yang berdiri pada 1946 itu berhasil meraup 53,9 miliar yen (Rp 6,9 triliun).
Selain itu, mereka masih punya sisa saham yang diperkirakan bernilai 95,3 miliar yen (Rp 12,3 triliun). Sony tidak mengumumkan apakah mereka berniat menjualnya atau tidak, sebagaimana detikINET kutip dari Bloomberg, Selasa (31/7/2018).
Lalu, 180 juta akun aktif bulanan yang kini dimiliki platform streaming musik asal Swedia tersebut ikut membawa berkah bagi Sony. Mereka berhasil mendapat royalti yang mendongkrak laba operasional hingga meningkat 28% dibanding periode sama tahun lalu menjadi 32,1 miliar yen (Rp 4,1 triliun).
Secara keseluruhan, laba bersih dari Sony diprediksi dapat mencapai 500 miliar yen (Rp 64,6 triliun), dengan penjualan senilai 8,6 triliun yen (Rp 1.112 triliun) hingga Maret 2019 mendatang. Angka tersebut meningkat dari perkiraan sebelumnya yang masing-masing berada di angka 480 miliar yen (Rp 62 triliun) dan 8,3 triliun yen (Rp 1.073 triliun).
Sedangkan untuk Kuartal I Tahun Fiskal 2018 ini, perusahaan yang kini dipimpin oleh Kenichiro Yoshida itu melaporkan berhasil mendapatkan laba operasional senilai 195 miliar yen (Rp 25,2 triliun). Angka tersebut berhasil melampaui prediksi yang berada di kisaran 154,4 miliar yen (Rp 19,9 triliun). (mon/rns)