Trump telah beberapa kali mengirimkan tweet bernuansa ancaman. Seperti tweet yang ia kirim hari Minggu lalu (22/7) yang berbunyi "JANGAN PERNAH ANCAM AMERIKA LAGI ATAU KALIAN AKAN MENERIMA KONSEKUENSI YANG HANYA PERNAH DIDERITA OLEH BEBERAPA ORANG DALAM SEJARAH."
To Iranian President Rouhani: NEVER, EVER THREATEN THE UNITED STATES AGAIN OR YOU WILL SUFFER CONSEQUENCES THE LIKES OF WHICH FEW THROUGHOUT HISTORY HAVE EVER SUFFERED BEFORE. WE ARE NO LONGER A COUNTRY THAT WILL STAND FOR YOUR DEMENTED WORDS OF VIOLENCE & DEATH. BE CAUTIOUS!
β Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 23, 2018
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari TIME Selasa (31/7/2018) ternyata Twitter mengaku bahwa mereka tidak memperlakukan Trump sebagaimana pengguna Twitter biasa.
Baca juga: Presiden Trump Serang Twitter |
Twitter pernah mengunggah sebuah post di blog resminya yang menyatakan bahwa memblokir seorang pemimpin dunia dari Twitter atau menghapus tweet kontroversialnya akan menyembunyikan informasi penting yang harusnya dapat dilihat dan diperdebatkan oleh masyarakat luas.
Menurut Twitter, tidak menghapus tweet kontroversial yang dikirimkan pemimpin akan mendorong diskusi-diskusi penting dan membantu membuat para pemimpin lebih bertanggungjawab.
Tulisan itu memang tidak secara langsung menyebutkan Trump, namun itu merupakan respon yang jelas bagi para aktivis liberal dan pengguna-pengguna Twitter lain yang pernah meminta mereka memblokir akun Trump. (afr/afr)