Mereka telah dipastikan membatalkan akuisisi pada NXP. Dampaknya adalah Qualcomm harus membayar biaya pembatalan akuisisi sebesar USD 2 miliar atau sekitar RP 28,8 triliun.
NXP sebenarnya sudah setuju untuk diakuisisi oleh Qualcomm pada Oktober 2016 lalu dengan nilai USD 47 miliar. Deadline untuk menyelesaikan akuisisi tersebut sudah seringkali diperpanjang untuk menunggu restu dari pemerintah China, padahal negara-negara lain sudah menyetujui akuisisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Antena Ponsel 5G Bikinan Qualcomm |
Layanan 5G Akan Dijalankan Saat Asian Games 2018, tonton videonya di sini:
Deadline untuk menyelesaikan akuisisi tersebut sudah habis dan Qualcomm tak berencana memperpanjangnya, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Kamis (26/7/2018)."Kami berencana untuk membatalkan perjanjian pembelian untuk mengakuisisi NXP saat perjanjian ini kedaluarsa," ujar CEO Qualcomm Steve Mollenkopf dalam pernyataan resminya.
Baca juga: 15 Perusahaan Teknologi Terbesar 2018 |
Meski harus membayar biaya pembatalan, Qualcomm sendiri akan punya dana tambahan dari akuisisi yang batal tersebut. Mereka pun berencana mengalokasikan USD 30 miliar ke program pembelian kembali sahamnya.
Qualcomm membutuhkan persetujuan China karena pasar negara itu menyumbang dua pertiga dari keseluruhan pendapatan Qualcomm. (fyk/rou)