LAPAN: Gerhana Bulan 28 Juli Bernama Micro Blood Moon
Hide Ads

LAPAN: Gerhana Bulan 28 Juli Bernama Micro Blood Moon

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 25 Jul 2018 16:48 WIB
Gerhana bulan. Foto: (dok Kemenpar)
Jakarta - Dalam hitungan beberapa hari lagi, masyarakat Indonesia berkesempatan menikmati gerhana Bulan total. Fenomena alam yang terjadi 28 Juli ini ternyata punya julukan Micro Blood Moon.

Hal ini dijelaskan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. Saat fenomena alam itu berlangsung, jarak antara Bumi dan Bulan bisa mencapai 406.000 km, lebih jauh dari jarak rata-rata yang biasanya mencapai 384.000 km.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gerhana Bulan total pada saat punama terjauh. Media menyebutnya Micro-Moon, akan terjadi pada dini hari 28 Juli 2018 di langit barat," kata Thomas kepada detikINET, Rabu (25/7/2018).

Thomas menjelaskan, fase gerhana dimulai pukul 01.24 sampai 05.19 WIB. Sementara untuk untuk WITA dan WIT, waktunya menyesuaikan.

Pada kesempatan tersebut, Thomas juga menyarankan agar masyarakat yang muslim melaksanakan salat gerhana Bulan.

"Fase total terjadi pada pukul 02:30-04:13 WIB selama 107 menit. Terlama di abad ini," Thomas menambahkan.



Pada saat gerhana Bulan total, kata Thomas, Bulan berwarna merah darah sehingga disebut blood moon. Warna merah darah tersebut disebabkan pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi sehingga warna merah cahaya Matahari menimpa purnama.

"Maka media sering menyebut fenomena akhir Juli ini sebagai Micro Blood Moon," tutupnya. (rns/rns)