Isi dari email itu menyatakan bahwa seorang karyawan, yang tidak disebutkan namanya, telah melakukan sabotase yang luas dan merusak.
Staf tersebut dilaporkan mengubah kode dalam sistem operasi perusahaan dan, yang lebih mengkhawatirkan, telah membagikan sejumlah besar informasi sensitif kepada orang luar yang tidak dikenal. Tidak ada kabar tentang apakah penyabotase yang diduga bekerja dengan pihak lain atau sedang melakukan razia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Norwegia Uji Coba Pesawat Listrik |
Musk tidak menunjuk pelaku secara spesifik atau khusus. Hal tersebut malah dijadikan catatan bahwa perusahaannya memiliki banyak musuh yang ingin Tesla 'mati', mulai dari mobil saingan, broker di Wall Street, hingga perusahaan bahan bakar fosil.
Tesla mengatakan bahwa mereka tidak akan berkomentar tentang situasi yang sebenarnya untuk saat ini. Namun, jika ada bukti yang mendukung sabotase tersebut, itu bisa jadi masalah yang cukup berbahaya bagi Tesla seperti detikINET kutip dari Engadget, Rabu (20/6/2018).
Dugaan sementara karyawan nakal tersebut ingin balas dendam atau berharap untuk mendapatkan uang dengan cepat. Meski demikian, yang dilakukannya bisa merusak prospek bisnis perusahaan. (jsn/rou)











































