Game Lokal Terinspirasi Resident Evil, Judulnya Agni: Village of Calamity
Hide Ads

Game Lokal Terinspirasi Resident Evil, Judulnya Agni: Village of Calamity

Panji Saputro - detikInet
Selasa, 25 Nov 2025 18:30 WIB
Developer game asal Indonesia kembali membuktikan kualitasnya kepada dunia. Kali ini lewat Separuh Interactive, sebuah studio game indie yang ada di Jakarta, memperkenalkan karya perdananya berjudul Agni: Village of Camility.
Agni: Village of Calamity. Foto: Separuh Interactive
Jakarta -

Developer game asal Indonesia kembali membuktikan kualitasnya kepada dunia. Kali ini lewat Separuh Interactive, sebuah studio game indie yang ada di Jakarta, memperkenalkan karya perdananya berjudul Agni: Village of Calamity.

Co-Founder sekaligus Marketing Director Separuh Intercative, Bayu Arafat, menyebutkan kalau game ini terinspirasi dari sejumlah game horor kondang besutan Konami, Capcom, dan PlayStation. Dirinya juga mengungkapkan, Agni: Village of Calamity menyisipkan beberapa elemen film horor.

"Inspirasinya dari Resident Evil, Silent Hill, element Until Dawn, dan beberapa film-film horor lokal maupun luar negeri," kata Bayu kepada detikINET, Selasa (25/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bayu mengatakan, untuk proses pembuatannya, saat ini ada 10 orang yang terlibat, yang mana tujuh di antaranya merupakan founder Separuh Interactive. Ia bilang, rencananya game ini akan rilis terlebih dahulu di Steam dan Xbox, baru setelah itu menyambangi PS5 dan Nintendo Switch.

ADVERTISEMENT

"Jika kita dapat strategic publisher dan investor, Insya Allah bisa release di akhir 2026," ucapnya.

Dirinya menyampaikan, sebelumnya Agni: Village of Calamity merupakan sebuah prototype yang dibuat pada awal 2024. Ketika itu, orang yang mengembangkannya ialah Leo Avero, CEO Separuh Interactive.

"CEO kita Leo Avero waktu itu punya ide soal Agni ini dan post prototype-nya di Twitter (sekarang X), kemudian mendapat positive feedback sampai bang Jokan (Joko Anwar) juga ikutan komen. Lalu sekitar tengah tahun ini, prototype-nya berkembang terus ke Alpha stage," jelas Bayu.

Bayu meneruskan, bahwa saat ini stage-nya masih alpha development sekitar 30-40%. Selama pengembangannya, ia dan timnya juga sembari mencari funding strategic mitra investor dan publisher.

Bayu pun memaparkan urutan dalam tahan pengembangan suatu game. Sederhananya, kurang lebih seperti ini.

  • Pre-Production (rancang konsep, bikin prototype)
  • Production (konten & fitur dibuat)
  • Alpha (sudah bisa dimainkan dari awal-akhir, tapi banyak bug)
  • Beta (hampir final, fokus perbaikan bug & optimasi)
  • Release / Launch (game dirilis ke publik)
  • Post-Launch (patch, update, DLC, maintenance)

"Jadi urutannya simpel: Pre-Production β†’ Production β†’ Alpha β†’ Beta β†’ Release β†’ Post-Launch," imbuhnya.

Namun sebenarnya, Bayu menegaskan kalau implementasi pengerjaannya jauh lebih rumit. Apalagi jumlah timnya yang tidak sebanyak studio game AAA.

"Bandingkan sama studio AAA macam Kojima Productions dengan ratusan highly skilled team, dan unlimited budget aja 1 game mereka development-nya bisa sampai 5-6 tahun sampai ke released," jelas Bayu.

Bayu mengaku kalau pada founder Separuh Interactive bekerja begitu keras dalam masa pengembangan Agni: Village of Calamity. Selebihnya, ada sejumlah orang yang turut terlibat dalam pembuatannya, tapi dibayar berdasarkan kinerjanya selama mengerjakan tugasnya.

Adapun sejumlah founder Separuh Interactive yang dimaksud ialah Leo (Creative Director dan CEO), Ardhan (Operations Director), Yudi (Business Director), Bayu (Marketing Director), Kusuma (Technical Director), Habib (Lead 3D Artist), dan HAR (Narrative Designer).

Sebagai tambahan informasi, video terkait gambaran bagaimana mekanisme permainan yang ditawarkan Agni: Village of Calamity telah dirilis oleh Separuh Interactive pada 3 September 2024. Kemudian pada 29 Oktober 2025, mereka meluncurkan trailer baru dalam acara ID@Xbox Showcase Fall 2025.

Dari trailer tersebut, Separuh Interactive menghadirkan sebuah kejutan. Mereka memperkenalkan karakter Joko Anwar.

Bayu bercerita, bahwa dirinya kebetulan kenal dengan Joko Anwar, karena beberapa kali sempat membantunya membuat action figure Gundala dan Pengabdi Setan 2.

"Singkat cerita, melalui beberapa kali diskusi, bang Jokan bersedia masuk ke dalam salah satu character kita," pungkasnya.

Terakhir Bayu mengungkapkan, Agni: Village of Calamity bercerita tentang Agni seorang investigator, yang kehilangan temannya. Orang yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri itu sudah satu minggu menghilang di suatu desa bernama Desa Purba. Di sini lah petualangan Agni yang seru dan mencekam di mulai.




(hps/fay)
Berita Terkait