Keberhasilan tersebut berkat pemanfaatan teknologi 3D Structured Light lewat ponsel Oppo R11 dan dan prototipe terminal NR 5G dari Qualcomm.
Teknologi tersebut mengumpulkan informasi kedalaman warna dan 3D dari objek target dengan menggunakan sensor RGB dan integrated structured light camera. Informasi tersebut ditransmisikan pada jaringan 5G, akhirnya dapat menampilkan objek target pada remote display screen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Januari 2018, mereka mengumumkan program percontohan 5G dengan Qualcomm. Ini demi merealisasikan obsesi mereka menjadi produsen ponsel pintar pertama yang meluncurkan handset 5G pada 2019
"Dengan keberhasilan ini, Oppo akan mengkomersilkan 3D structure light technology pada smartphone dan membawa terobosan teknologi ini kepada pelanggan kami dalam waktu sekitar 6 bulan kedepan," kata Bai Jian, Director of the Hardware Research Center of Oppo Research Institute dalam keterangan resminya.
5G Menghilangkan Batasan
Menampilkan kecepatan tinggi (eMBB), kapasitas besar (mMTC), dan latensi rendah (URLLC), teknologi 5G dianggap sebagai awal baru telekomunikasi seluler pada industri. Pada awal standarisasi dan kematangan eMBB, Oppo bekerja untuk mengintegrasikan jaringan 5G dengan teknologi pencitraan dan sensor terbaru.
Chen Yan, Director of Software Research Group of Oppo Research Institute, mengatakan bahwa mobile internet hampir menghilangkan batasan antara dunia fisik dan dunia digital. Sementara konten 3D akan menjadi faktor untuk lebih meningkatkan pengalaman pengguna.
"Dengan memanfaatkan 3D structure light technology, pengguna akan diberikan pengalaman dalam dunia mobile yang belum pernah dirasakan sebelumnya seperti Secure Payment, 3D Reconstruction, AR dan Game," ujarnya. (afr/fyk)