Imbauan itu salah satunya datang dari pengamat media sosial Nukman Luthfie. Dia mengingatkan agar setiap orang menahan jempol agar tidak mudah langsung share informasi terkait Mako Brimob yang sedang ramai berseliweran.
"Seperti biasanya, pada saat ada peristiwa genting, seperti yang terjadi di Mako Brimob Depok saat ini, banyak informasi simpang siur dan foto2 palsu beredar di media sosial. Tahan jempol untuk menyebarkannya, kecuali itu info/fotomu sendiri di lokasi," cuitnya melalui akun Twitter pribadinya, @nukman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti biasanya, pada saat ada peristiwa genting, seperti yang terjadi di Mako Brimob Depok saat ini, banyak informasi simpang siur dan foto2 palsu beredar di media sosial. Tahan jempol untuk menyebarkannya, kecuali itu info/fotomu sendiri di lokasi.
β Nukman Luthfie (@nukman) May 9, 2018
Dalam kesempatan terpisah, Polri pun mengimbau masyarakat tidak terhasut informasi terkait kerusuhan tersebut yang beredar di media sosial.
"Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Tidak terhasut informasi yang ada di media sosial yang beredar," kata Karo Penmas Div Humas Mabes Polri Brigjen M Iqbal di Mako Brimob, Depok, Rabu (9/5/2018).
"Foto dan informasi yang beredar di media sosial jangan dipercaya. Mari kita saring dulu sebelum memvonis bahwa itu benar," lanjutnya.
Di linimasa Twitter Indonesia, netizen ramai memperbincangkan peristiwa ini. Mako Brimob menjadi trending topic Twitter Indonesia sejak pagi. Banyak netizen yang bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
Banyak pula yang menduga, di balik kejadian ini ada niatan pengalihan isu. Tak hanya itu, banyak juga netizen yang menanyakan keberadaan Ahok. Seperti diketahui, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terkena hukuman kurungan penjara selama 1 tahun di Mako Brimob, Kelapa Dua. (rns/rns)











































