Mau Lengser, Pendiri dan CEO WhatsApp Dicap Pengecut
Hide Ads

Mau Lengser, Pendiri dan CEO WhatsApp Dicap Pengecut

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 03 Mei 2018 09:38 WIB
Pendiri dan CEO WhatsApp, Jan Koum. Foto: Reuters
Jakarta - Jan Koum meninggalkan posisi sebagai CEO WhatsApp, perusahaan yang didirikannya pada tahun 2009 bersama sahabat, Brian Acton. Ada yang menilai kepergiannya merupakan langkah pengecut.

Koum mengikuti jejak Acton yang telah mundur akhir tahun lalu. "Artinya kedua pendiri WhatsApp sudah pergi, sehingga tidak ada lagi yang menjaga pentingnya privasi user," tulis Shona Ghosh, kolumnis teknologi di Business Insider yang dikutip detikINET.

"Kepergiannya terlihat seperti pengecut karena Facebook sedang mengalami skandal privasi yang signifikan dalam sejarahnya. Bahkan Brian Acton merekomendasikan untuk menghapus Facebook dan ia juga pindah ke rival WhatsApp, Signal," tambah dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ia menyayangkan Koum memilih pergi dengan alasan ingin move on dan sementara waktu beristirahat sambil menambah koleksi mobil Porsche langka. Sehingga user WhatsApp seperti ditinggalkan begitu saja.

"User WhatsApp mungkin jadi khawatir seberapa lama pesan dan kontak mereka akan tetap aman dan privat," tandasnya.

Beberapa pihak memang mengkhawatirkan Facebook bakal memanfaatkan data pengguna WhatsApp untuk kepentingan iklan. Mereka memang punya kepentingan bisnis, mengingat WhatsApp dibeli senilai USD 19 miliar dan sejauh ini belum menghasilkan pendapatan signifikan.



Pada awal akuisisi WhatsApp dulu di tahun 2014, Koum berjanji tidak akan mengubah prinsip perusahaan. Namun dua tahun kemudian, WhatsApp sudah mulai membagikan data ke Facebook walau masih terbatas.

Tapi Acton dan Koum dikabarkan tetap vokal terhadap rencana Facebook bertindak lebih jauh, terutama memanfaatkan data pengguna untuk kepentingan iklan. "Kini karena keduanya sudah pergi, dengan Acton meminta #deletefacebook, tidak jelas apa yang akan menghentikan Facebook," tambah Shona. (fyk/fyk)