Bagus yang dimaksud di sini adalah secara kualitas, bukan teknik fotografi. Untuk itu sebagian besar vendor kerap mengunggulkan nilai megapixel pada kameranya.
Tak salah memang. Sebab selain berfungsi sebagai alat komunikasi, smartphone juga telah menjadi alat dokumentasi (foto/video) bahkan hiburan. Maka menonjolkan megapixel pada kamera smartphone pastinya memiliki ceruk pasar tersendiri, khususnya bagi mereka yang menggemari fotografi maupun video blogger.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebetulnya banyak komponen yang dipersiapkan untuk menghasilkan sebuah foto seperti lensa, sensor, dan juga prosesor. Untuk itu agar menghasilkan foto yang kualitasnya bagus, diperlukan komponen yang juga mumpuni untuk menangani pengolahan citra visual.
Lensa dan sensor berguna untuk mendapatkan cahaya. Lensa yang baik adalah yang memiliki nilai diafragma kecil (bukaan besar) seperti f/1.8, f/1,7 dan seterusnya. Dengan bukaan besar, maka cahaya yang masuk bisa lebih banyak. Begitupun dengan sensor, semakin besar ukurannya maka semakin banyak cahaya yang terserap.
Kemudian di setiap smartphone memiliki dapur pacu yang disebut prosesor atau kini disebut SoC (system on chip). Meskipun disebut dapur pacu yang berkaitan dengan performa smartphone, SoC memiliki komponen pendukung lainnya. Untuk itu komponen satu ini disebut SoC karena memiliki banyak sistem pemrosesan yang dikemas dalam satu chip.
SoC yang digunakan pada smartphone seperti Snapdragon 625 dan Snapdragon 636 memiliki komponen lain seperti CPU, image signal processor (ISP), graphic processing unit (GPU), bahkan ada yang memiliki kemampuan neural network atau artificial intelligence.
ISP pada sebuah SoC berperan pada foto yang dihasilkan. Seperti detikINET kutip Anandtech, Minggu (15/4/2018), setiap pixel pada sensor kamera tak memiliki kemampuan untuk menghasikan warna merah, hijau, dan biru (RGB) sebagai warna dasar pada gambar. Jadi setiap piksel hanya memiliki satu warna.
ISP bekerja untuk menebak urutan berdasarkan warna di sebelahnya. Selain itu ISP juga berfungsi untuk mengontrol autofokus, eksposur, dan white balance pada kamera. Oleh karena itu, ada faktor lain yang sebenarnya bisa menentukan bagus tidaknya kualitas foto.
(rou/rou)