"Banyak teman startup mengatakan, dude, kamu menunjukkan pada begitu banyak orang Asia Tenggara tentang apa yang mungkin dilakukan," kata pria kelahiran Malaysia ini.
"Kita sebenarnya bisa menciptakan banyak value dan menunjukkan pada dunia bahwa perusahaan asal Asia Tenggara bisa muncul sebagai pemenang," tandasnya dikutip detikINET dari BBC, Sabtu (7/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tan berhasil membujuk Uber yang notabene pelopor transportasi online untuk angkat kaki dari Asia Tenggara dengan imbalan saham 27,5%. Praktis saingan Grab saat ini tinggallah Go-Jek, itupun masih sebatas di Indonesia.
Tan ini berasal dari keluarga berada. Kakeknya punya jaringan penjualan mobil besar di Malaysia. Tapi ia mengaku tak mau terlena dan sejak dulu berambisi lepas dari bayang-bayang nama besar keluarganya.
![]() |
"Ada beban terlepas dari bahuku. Dulu selalu disebut-sebut nama kakek dan ayahku. Lantas aku berpikir jika mereka bisa melakukannya, kenapa aku tidak?" ujar Tan.
"Pamanku mengatakan soal ini dengan baik. Kakekmu tak punya uang, tak punya orang, tak berpendidikan. Tak seorangpun mau bekerja padanya. Namun dia bisa membangun bisnis hebat. Jangan cari-cari alasan," kisahnya.
Ambisinya kini tercapai, namanya makin tenar seiring keberhasilan Grab. Ia pun terus berambisi membesarkan Grab.
"Kupikir banyak orang meremehkan perusahaan Asia Tenggara. Tapi kami terus berkata bahwa kami bisa membangun perusahaan sekelas Alibaba atau Tencent di Asia Tenggara," imbuh Tan. (fyk/mag)