Demonstrasi ini ternyata diorganisir oleh para pedagang pulsa dan kartu perdana yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI).
Lantas, apa respons dari Kementerian Komunikasi dan Informatika? Belum ada pernyataan resmi sejak pagi hingga malam ini. Namun menurut perwakilan demo di Istana, mereka telah menemui pihak Kominfo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurutnya, pembatasan registrasi itu hanya berlaku untuk masyarakat saja, namun untuk outlet tidak berlaku. Artinya, outlet bisa melakukan registrasi keempat dan seterusnya.
"Artinya, badan niaga tidak terganggu. User bisa melakukan registrasi secara mandiri melalui SMS untuk tiga SIM card. Namun, untuk yang keempat harus melalui pedagang pulsa atau gerai operator dengan membawa NIK dan KTP," klaimnya.
Bagaimana Reaksi Operator?
Dalam kesempatan terpisah, Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati, menyampaikan pernyataannya atas kasus penolakan larangan satu NIK untuk tiga kartu perdana dalam hal registrasi SIM Card ini.
"Terkait aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) kami tidak dalam posisi untuk mengomentari hal tersebut," jawab Adita.
Namun Telkomsel mendukung dan mematuhi sepenuhnya kebijakan registrasi pelanggan prabayar yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo.
![]() |
"Kami mengimbau pelanggan dapat melakukan registrasi sesuai ketentuan dengan data sebenar-benarnya yang dimiliki pelanggan. Kami juga mengharapkan dukungan semua pihak karena program ini dalam jangka panjang akan menjadikan industri telekomunikasi lebih sehat dan pada akhirnya akan menguntungkan pelanggan dan masyarakat luas," tegasnya.
Indosat pun ikut memberikan tanggapannya. Menurut Deva Rachman, Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo, pihaknya juga tak mau mengomentari aksi demo KNCI.
"Sehubungan dengan demonstrasi KNCI yang dilakukan hari ini, Indosat Ooredoo menyampaikan bahwa kami tidak berada di dalam posisi untuk memberikan komentar terkait aksi tersebut," ujar Deva.
Ditegaskan, Indosat Ooredoo juga mendukung penuh seluruh program pemerintah terkait registrasi kartu prabayar, termasuk yang tercantum dalam Surat Edaran.
![]() |
"Indosat Ooredoo mengimbau kepada para pelanggan dapat melakukan registrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan data yang otentik dan tidak menggunakan data yang bukan haknya," kata Deva.
Indosat juga menghimbau agar pelanggan segera mendaftarkan kartu prabayarnya sebelum tenggat waktu yang ditentukan oleh pemerintah dan mengharapkan agar masyarakat dan seluruh pihak mendukung program ini, "yang akan menjadikan industri telekomunikasi lebih baik dan menguntungkan bagi pelanggan dan masyarakat pada umumnya."
Sedangkan XL yang tak menutup mata dengan adanya aksi unjuk rasa ini cuma bisa berharap adanya jalan keluar yang menguntungkan bagi semua pihak.
![]() |
"Kami mengapresiasi aksi yang dilakukan KNCI dalam rangka menyampaikan aspirasi tersebut, dan kami berharap adanya solusi yang terbaik bagi seluruh pihak yang terkait," kata General Manager Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih.
Namun demikian, XL menurutnya, tetap mendukung dan mematuhi sepenuhnya kebijakan registrasi prabayar yang telah ditentukan oleh pemerintah.
"Dan saat ini kami juga senantiasa mendorong pelanggan yang belum melakukan registrasi prabayar agar segera melakukannya sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Kami yakin implementasi registrasi prabayar ini juga akan mendorong terciptanya industri telekomunikasi yang lebih sehat di masa mendatang dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat," pungkasnya. (rou/rou)