Menurut Presiden Direktur Astra Internasional, Prijono Sugiarto, Chief Executive Officer dan Founder Go-Jek Nadiem Makarim sudah beberapa tahun lalu menghadap dirinya untuk menawarkan kerja sama.
"Jadi ini ada historisnya ketika Nadiem datang beberapa tahun lalu. Kami melihat anak muda ini mungkin usianya beda tipis dengan putri saya tapi punya kegigihan yang tinggi memajukan Go-Jek," tuturnya dalam acara Konfrensi Pers Astra X Go-Jek di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (12/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mau pacaran enggak jadi, mau pacaran enggak jadi. Tapi kami lihat Go-Jek ini istimewa, perkembangannya signifikan. Kami berembuk apakah ini ini waktu yang tepat. Kami memang sudah kepincut dan observe dengan Go-Jek ini," imbuhnya.
Prijono juga melihat ada benang merah antara bisnis Astra Internasional dengan Go-Jek. Perusahaan milik Nadiem Makarim itu tercatat menaungi sekitar 600 ribu pengemudi motor dan 200 ribu pengemudi mobil.
"Kami di Astra punya bisnis otomotif pangsa pasar 56% setiap tahun penjualan mobil 600 ribu. Kami menjual hampir 4,5 juta motor pangsa motor 75%. Lalu di bidang jasa keuangan di leasing dan asuransi. Kami punya 4.000 AHASS service center di seluruh Indonesia yang mungkin akan mampu membantu Go-Jek," tambahnya.
Meski begitu, Prijono menegaskan bahwa belum ada keputusan pasti mengenai bentuk kerja sama yang akan terjalin antara Astra Internasional dengan Go-Jek. Dirinya juga menampik bahwa langkah tersebut hanya untuk meningkatkan penjualan kendaraan dari Astra.
"Kolaborasi yang menjanjikan ini bukan sekedar menjual mobil dan motor. Terlalu picik kalau itu saja, saya enggak mau investasi USD 150 juta cuma buat jual mobil dan motor. Mending saya bikin outlet lebih banyak. Tapi kan ini masa depan yang menjanjikan," tandasnya. (jsn/fyk)