Produsen ponsel asal Amerika Serikat ini terus dirundung kritik pedas setelah iPhone versi lama sengaja diperlambat kinerjanya, yang dianggap sebagai salah satu 'usaha' untuk mendorong penggunanya agar membeli smartphone Apple baru.
Kali ini, kelompok advokasi asal Korea Selatan, Citizens United for Consumer Soreignty, melancarkan komplain dengan menuduh Apple merusak barang milik konsumen serta melakukan kecurangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok ini turut memboyong sekitar 120 orang penggugat terkait tuduhan kerugian yang dialami oleh masyarakat sipil kepada Apple.
Seoul Central District Prosecutors Office sebagai pihak yang berwenang menolak untuk berkomentar apakah mereka akan melakukan investigasi terhadap Apple sebagai tindak lanjut dari keluhan kelompok konsumen tersebut.
Perusahaan teknologi asal California tersebut diketahui memperlambat performa iPhone lawas saat melakukan update OS. Mereka berkilah hal itu diperlukan seiring melemahnya baterai. Tapi mereka dikecam karenanya
Setelah sempat mengungkapkan permintaan maaf, Apple juga akan merilis update terhadap sotware mereka, sehingga memungkinkan penggunanya untuk mematikan fitur yang melambatkan iPhone.
Selain Korea Selatan, beberapa negara di Eropa pun juga melancarkan tuduhan terhadap Apple terkait bermasalahnya produk mereka.
Salah satunya lembaga antitrust Italia, yang tidak hanya menggugat Apple tapi juga Samsung Electronics. Mereka tengah melakukan penyelidikan terkait tuduhan pembaruan software yang memperlambat ponsel dan mendorong konsumen untuk membeli produk baru.
Senada dengan Negeri Pizza, pihak berwewenang di Prancis juga sudah menyiapkan investigasi permulaan terhadap Apple yang diduga melakukan kecurangan serta merencanakan perlambatan sistem produknya. (fyk/fyk)