Dalam laporan bertajuk Akamai State of the Iternet Connectivity Q2 tersebut, disebutkan bahwa Indonesia berada di posisi ke-7 untuk kategori kecepatan puncak internet rata-rata alias Average Peak Connection Speed (IPv4).
Adapun angka puncak yang didapat Indonesia mencapai 91,9 Mbps. Kecepatan ini memang turun 17% dibandingkan pada laporan yang sama yang dirilis pada Q1 lalu, ketika itu kecepatan puncak internet rata-rata Indonesia tercatat di angka 110,2 Mbps dan berada di posisi ke-3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kategori Average Peak Connection Speed (IPv4), posisi pertama masih dipegang SIngapura dengan angka 157,3 Mbps atau tumbuh 7,1% dibandingkan kuartal sebelumnya. Di posisi teratas lainnya diisi oleh Hong Kong, Korea Selatan, Bahrain, Qatar serta Makau.
![]() |
Sementara untuk kategori Average Connection Speed (IPv4), Indonesia cuma berada di angka 79 dengan kecepatan rata-rata 5,9 Mbps. Raihan ini naik 29% dibandingkan Q1 atau melonjak 148% dibandingkan tahun sebelumnya.
![]() |
"Kecepatan koneksi Internet rata-rata yang terus naik adalah sebuah tren yang melegakan, seiring dengan langkah para peritel daring ( online ) yang bersiap menghadapi kesibukan musim belanja selama liburan," kata David Belson, Redaktur State of the Internet Report.
"Meski demikian, gangguan pada jaringan Internet yang baru-baru ini terjadi, disebabkan oleh banyak hal mulai dari pemadaman jaringan oleh pemerintah, sampai jaringan mati gara-gara individu yang tak diketahui identitasnya. Hal ini mengingatkan kita bahwa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi akses dan penggunaan Internet, yang sering diterima begitu saja tanpa dipertanyakan lagi," lanjutnya. (ash/rns)