Uber Merger dengan Rival Beratnya
Hide Ads

Uber Merger dengan Rival Beratnya

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 01 Agu 2016 16:17 WIB
Foto: GettyImages
Jakarta - Uber China akan bergabung alias merger dengan saingan terberatnya di China, yaitu Didi Chuxing, dalam perjanjian senilai USD 35 miliar.

Dalam perjanjian tersebut, Didi akan menggelontorkan investasi sebesar USD 1 miliar ke Uber China, yang valuasinya mencapai USD 68 miliar. Sementara investor Uber China akan mempunyai kepemilikan sebesar 20% di perusahaan hasil merger tersebut.

Uber China adalah perusahaan hasil kerja sama Uber, Baidu dan sejumlah investor lain. Perusahaan tersebut, menurut CEO Uber Travis Kalanick, sampai saat ini belum bisa menghasilkan keuntungan, tak seperti usaha Uber di banyak negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan merger ini, bisa dikatakan kalau Uber sebenarnya sudah menyerah untuk berbisnis di China, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Senin (1/8/2016).

Hal itu karena persaingan antara Uber dan Didi Chuxing di China sangat ketat, di mana kedua perusahaan transportasi online itu berlomba-lomba memberikan subsidi terhadap penggunanya, demi meraih pangsa pasar yang lebih besar.

Hal tersebut membuat sejumlah investornya sempat ketar-ketir, karena kedua perusahaan itu terus-menerus membakar miliaran dolar uang investor. Para investor pun sempat meminta Uber dan Didi untuk berdamai. (asj/ash)