Kittlaus dan Cheyer diketahui sudah hengkang dari Apple dan kini bekerja di Viv. Bahkan, sepertiga dari tim yang bekerja untuk Siri saat ini bekerja untuk Viv. Mereka meninggalkan Apple karena tidak sepakat dengan sejumlah fungsi Siri di gadget milik Apple.
Menjawab kekecewaan tersebut, mereka pun membuat Viv. Seperti detikINET kutip dari laporan Washington Post, Selasa (10/5/2016), kemampuan Viv dipamerkan untuk pertama kalinya dalam sebuah konferensi industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang perlu Anda lakukan adalah memberitahukan Viv, pizza apa yang diinginkan dan dari toko pizza mana," tulis laporan tersebut.
![]() |
Viv memiliki integrasi mendalam dengan berbagai aplikasi pihak ketiga. Dengan demikian, dia juga bisa melakukan fungsi lain seperti memesan mobil yang akan disajikan pilihan dari Uber.
Selain Uber, Viv Labs juga bermitra dengan lebih dari 50 perusahaan seperti GrubHub, Zocdoc dan SeatGuru, untuk memudahkan pengguna Viv menjangkau layanan mereka. Banyak dari fitur ini digunakan dalam versi awal Siri, sebelum kemudian disederhanakan Apple.
Dalam banyak hal, Viv mirip dengan platform Alexa dari Amazon. Keduanya bergantung pada integrasi layanan pihak ketiga. Yang menarik, Facebook dan Google telah berusaha untuk mendapatkan Viv, tapi tidak berhasil.
"Ini meniru bagaimana manusia saling berinteraksi selama bertahun-tahun, kemudian mengaplikasikan bagaimana mereka berinteraksi dengan sebuah layanan," kata Kittlaus yang kini menjadi CEO Viv.
Tak seperti Siri yang dibatasi hanya dipakai untuk produk Apple, Kittlaus dan Cheyer ingin Viv dipakai di berbagai produk, termasuk TV, mobil dan semua perangkat terkoneksi internet. (rns/rou)












































