Go-Jek Tak Mau Terus 'Bakar Uang'
Hide Ads

Go-Jek Tak Mau Terus 'Bakar Uang'

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 02 Mei 2016 09:20 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Layanan ojek online Go-Jek tengah berdiskusi dengan investor potensial untuk mendapat dana segar dalam rangka mengembangkan bisnis. Ditekankan pula kalau sistem subsidi yang mereka lakukan saat ini tidak sehat dalam jangka panjang.

Hal itu dikatakan oleh CEO Go-Jek Nadiem Makarim yang detikINET kutip dari Reuters. Seperti diketahui, Go-Jek yang sekarang memiliki sekitar 200 ribu pengemudi itu bersaing ketat dan perang harga dengan Grab serta Uber Motor yang baru muncul belakangan.

Namun menurut Nadiem, perusahaannya tidak bisa terus menerus melakukan sistem subsidi karena bisa saja pada akhirnya nanti, Go-Jek malah kehabisan uang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka Nadiem mengatakan mendapat dana segar dari investor untuk ekspansi bisnis jadi salah satu solusinya. Ia mengklaim beberapa pemodal dan firma private equity telah mengutarakan ketertarikan menanam modal karena potensi besar Go-Jek.

Go-Jek belakangan agresif menambah layanan, bahkan bisa untuk mengantar jasa pijat dan bersih bersih rumah. Perusahaan yang beroperasi di kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya ini juga berencana merambah kota lain dan meningkatkan jumlah armada.

Selain soal bakar uang, ambisi Go-Jek agak terhalang oleh ganjalan regulasi serta protes keras dari perusahaan transportasi seperti taksi. Namun Nadiem menyatakan bukan itu yang paling membuat kepalanya pusing.

"Bagi saya, tantangan nomor satu adalah membangun sesuatu untuk menjadi besar. Saya pikir, yang terberat adalah soal teknologinya, itu yang membuat saya begadang," kata pria lulusan Harvard itu. (fyk/ash)