"Kita memiliki orang-orang yang menakjubkan di negeri ini. Mereka cerdas, tajam, enerjik. Karena itu, kita akan memaksa Apple untuk membangun pabrik komputer dan barang-barang mereka di negeri ini ketimbang negara lain," ucap Trump baru baru ini.
Media pun ramai melontarkan kritik. Terutama karena pekerjaan sebagai buruh pabrik gadget tidak sesuai di AS. Jadi menurut mereka, sudah benar kalau perakitan produk Apple dilakukan di China sedang pekerjaan penting dan bergaji tinggi seperti bagian riset dan pengembangan dilakukan di AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan jika dirakit di AS dengan gaji pegawai lebih tinggi, sudah tentu harga iPhone atau iPad akan jauh lebih mahal. Jadi Trump dinilai tidak tepat mengangkat isu ini lagi. Recode menganggap China memang sangat kuat di sektor manufaktur.
"China, di sisi lain, menghabiskan waktu tahunan dalam membangun ekonomi untuk pekerjaan semacam itu karena mereka memiliki buruh dalam jumlah masif dan rantai pasokan dari berbagai negara di Asia bernilai miliaran dolar. Tidak ada presiden AS mampu mengubah hal ini dan seharusnya mereka tak ingin mengubahnya," tulis Recode.
Sedangkan media terkemuka Forbes menyatakan jika pekerjaan yang dianggap mereka low skill itu kembali ke AS, malah akan membuat masyarakat AS lebih miskin. Begini kritikan mereka pada niat Trump.
"Amerika adalah negara makmur dan orang Amerika mendapat gaji tinggi. Itu artinya orang Amerika harus banyak melakukan kerja produktivitas tinggi. Gaji rata-rata di sini sekarang sekitar USD 24 per jam. Jika kita mampu menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan gaji lebih dari USD 24 per jam, kita akan tambah kaya," tulis Forbes.
"Nah, jika kita mengembalikan pekerjaan dengan gaji rendah, maka orang Amerika akan menjadi lebih miskin. Di Amerika, pekerja pabrik elektronik dibayar sekitar USD 13 per jam. Itu adalah jenis pekerjaan yang tidak kita inginkan kembali ke sini karena akan menurunkan gaji rata-rata," jelas mereka.
(fyk/ash)