Picu Kerusuhan, Taksi Uber Dilarang di Paris
Hide Ads

Picu Kerusuhan, Taksi Uber Dilarang di Paris

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 26 Jun 2015 10:17 WIB
Kerusuhan di Prancis (bbc)
Paris -

Para sopir taksi di Prancis protes keras pada aplikasi pemesanan taksi Uber. Mereka bikin kerusuhan dengan merusak mobil, membakar ban dan menyerang sopir yang diduga pengemudi mobil Uber. Tak ingin kerusuhan kembali terjadi, pemerintah Prancis pun melarang layanan Uber.

Layanan yang dilarang adalah UberPop, aplikasi yang memungkinkan pengemudi mobil pribadi menyewakan kendaraannya. Sewanya yang terbilang rendah membuat para sopir taksi konvensional di Prancis merasa terkikis pendapatannya.

Seperti dikutip detikINET dari BBC, Jumat (26/6/2015), Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menyatakan kalau layanan UberPop dilarang dan meminta polisi dan penegak hukum mengambil tindakan yang diperlukan. Termasuk menyita mobil UberPop yang tetap ngeyel beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya UberPop sudah dinyatakan ilegal di Prancis sejak Januari. Tapi penegakan hukumnya di lapangan susah dilakukan dan sampai sekarang UberPop masih tetap beroperasi di Prancis.

Dalam kerusuhan yang diawali oleh protes para sopir taksi itu, sekitar 70 mobil dirusak dan tujuh polisi terluka. Kabarnya ada sepuluh orang ditangkap.

Para sopir taksi memang membayar banyak uang untuk lisensi, tapi pendapatan mereka menurun karena kedatangan Uber yang dinilai tidak membayar apa-apa untuk beroperasi.

"Banyak sopir taksi yang merasa geram," kata Abdelkader Morghad, perwakilan dari organisasi pengemudi taksi setempat. Ia mengatakan kalau pendapatan sopir taksi turun sampai 30% gara-gara UberPop.

Uber yang didirikan di San Francisco pada tahun 2009 ini memang banyak mendapat protes dari seluruh dunia, di kota-kota tempat mereka beroperasi, termasuk Indonesia. Keluhannya sama, para pengemudi dan perusahaan taksi resmi merasa terancam eksistensinya.

(fyk/ash)
Berita Terkait