Erik Meijer Beberkan Alasan Gabung Ooredoo
Hide Ads

Erik Meijer Beberkan Alasan Gabung Ooredoo

- detikInet
Jumat, 08 Mei 2015 10:29 WIB
Erik Meijer (rou/detikINET)
Jakarta -

Setelah dua tahun menghilang dari industri telekomunikasi, Erik Meijer akhirnya memilih comeback ke dunia yang membesarkan namanya. Dalam kunjungannya ke kantor detikcom, ia pun membeberkan alasannya.

Pria asal Belanda ini memilih Ooredoo Group sebagai pelabuhan berikutnya setelah Telkomsel, Bakrie Telecom, dan terakhir Indosat. Tentu ada alasan yang kuat hingga ia akhirnya mau menerima posisi sebagai Strategic Brand Advisor di perusahaan milik negara Qatar tersebut.

"Saya lagi nggak mau capek kerja. Di Garuda lebih banyak traveling. Saya mau punya banyak waktu, cuti panjang, dan kemudian bikin startup," kata suami Maudy Koesnaidi tersebut saat berbincang dengan tim detikINET dalam kunjungannya ke kantor detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Garuda Indonesia, Erik sempat menjadi Direktur Niaga hingga Desember 2014. Industri penerbangan merupakan dunia baru baginya. Karena selama berkarir, ayah dari Eddy Maliq Meijer ini tak pernah lepas dari industri telekomunikasi.

Karir Erik melesat setelah merintis dari bawah kemudian menjadi Vice President Marketing & Customer Relationship Management di Telkomsel. Kiprahnya di operator seluler nomor satu itu membuat Bakrie Telecom kepincut menjadikannya Wakil Direktur Utama.

Fans berat Tottenham Hotspurs dan FC Groeningen itu pun akhirnya memilih Indosat sebagai pelabuhan berikutnya. Terakhir ia menjabat sebagai Direktur Pemasaran sebelum akhirnya ditarik Garuda, dan kembali ke Indosat melalui induk usahanya, Ooredoo.

"Waktu saya cuti panjang, saya kebetulan bertemu dengan COO Ooredoo (Dr Nasser Marafih). Waktu masih di Garuda juga pernah ketemu. Lalu Januari dan Februari ketemu lagi setelah tidak di Garuda. Ia pun meminta saya untuk kembali bergabung," ungkapnya.

Singkat cerita, Erik pun pada akhir Februari 2015 resmi bergabung. Posisi yang digenggam olehnya cukup strategis, semacam konsultan dengan tanggungjawab membantu anak-anak usaha Ooredoo di wilayah Asia Tenggara seperti Indosat di Indonesia, Ooredoo di Myanmar, Singapura, Laos, dan Filipina.

"Saya minta untuk ditempatkan di Jakarta. Mereka setuju, sebab Indosat itu merupakan kontributor terbesar bagi Ooredoo. Dari 100 juta pelanggan di 15 negara, Indonesia merupakan penyumbang 60% di antaranya," pungkas Erik yang sudah sangat fasih berbahasa Indonesia.

(rou/ash)
Berita Terkait