Bila dibandingkan dengan Yahoo Messenger atau bahkan BlackBerry Messenger, nama WhatsApp terhitung baru di kancah layanan bertukar pesan. Namun layanan ini dalam waktu singkat menjadi favorit karena mendukung banyak platform, termasuk Android, iOS, maupun BlackBerry.
WhatsApp juga ‘lahir’ dari orang-orang penting yang punya filosofi tinggi dan rendah hati. Berikut kisah perjalanan WhatsApp, seperti yang detikINET kutip dari berbagai sumber, Kamis (20/2/2014).
|
|
1. Kreasi Sesepuh Yahoo
|
|
Keduanya sudah bekerja di Yahoo dalam waktu sekitar 20 tahun. Jan Koum yang awalnya punya ide menciptakan sebuah aplikasi yang bisa mem-broadcast status ketika seseorang tidak dapat dihubungi karena alasan tertentu.
Koum pun mengajak Acton untuk bekerja sama dengannya. Jadilah kemudian mereka menciptakan perusahaan start up teknologi bernama WhatsApp Inc yang berlokasi di Santa Clara, California.
Namun aplikasi broadcast status tersebut hanya menarik perhatian sedikit orang. Barulah ketika mereka mennambahkan fungsi messaging pada paruh kedua 2009, WhatsApp pun meledak.
WhatsApp Inc kabarnya hanya mempekerjakan sekitar 20 orang saja. Di mana sebagian besar di antaranya adalah teknisi.
1. Kreasi Sesepuh Yahoo
|
|
Keduanya sudah bekerja di Yahoo dalam waktu sekitar 20 tahun. Jan Koum yang awalnya punya ide menciptakan sebuah aplikasi yang bisa mem-broadcast status ketika seseorang tidak dapat dihubungi karena alasan tertentu.
Koum pun mengajak Acton untuk bekerja sama dengannya. Jadilah kemudian mereka menciptakan perusahaan start up teknologi bernama WhatsApp Inc yang berlokasi di Santa Clara, California.
Namun aplikasi broadcast status tersebut hanya menarik perhatian sedikit orang. Barulah ketika mereka mennambahkan fungsi messaging pada paruh kedua 2009, WhatsApp pun meledak.
WhatsApp Inc kabarnya hanya mempekerjakan sekitar 20 orang saja. Di mana sebagian besar di antaranya adalah teknisi.
2. Aplikasi Berbayar yang Meledak
|
|
Ada yang menarik dari identitas untuk membuat WhatsApp, yakni pengguna hanya perlu memberikan nomor ponselnya saja. Tak perlu ID email atau nomor PIN.
Selain itu, user juga bisa berkirim foto dan video melalui WhatsApp. User interfacenya pun simpel dan mudah digunakan.
"Kami memang ingin menciptakan sesuatu yang simpel dan pada saat yang sama, sangat berguna bagi orang banyak," kata Jan Koum.
Popularitas layanan seperti WhatsApp pun semakin menekan penggunaan SMS. Sebab selain berbayar, penampilan dan fungsi SMS pun kurang menarik lagi dibandingkan WhatsApp.
2. Aplikasi Berbayar yang Meledak
|
|
Ada yang menarik dari identitas untuk membuat WhatsApp, yakni pengguna hanya perlu memberikan nomor ponselnya saja. Tak perlu ID email atau nomor PIN.
Selain itu, user juga bisa berkirim foto dan video melalui WhatsApp. User interfacenya pun simpel dan mudah digunakan.
"Kami memang ingin menciptakan sesuatu yang simpel dan pada saat yang sama, sangat berguna bagi orang banyak," kata Jan Koum.
Popularitas layanan seperti WhatsApp pun semakin menekan penggunaan SMS. Sebab selain berbayar, penampilan dan fungsi SMS pun kurang menarik lagi dibandingkan WhatsApp.
3. 450 Juta Pengguna, 54 Miliar Pesan Tiap Hari
|
|
Baru-baru ini, WhatsApp mengumumkan saat ini ada 54 miliar pesan yang dikirim setiap harinya. Aplikasi messaging cross platform ini menangani sekitar 18 miliar pesan masuk dan 36 miliar pesan ke luar per harinya.
Angka ini sangat impresif. Seorang analis mobile Benedict Evans mengatakan, jumlah tersebut jauh lebih banyak dari total pesan SMS yang lalu lalang secara global setiap harinya.
Sebenarnya bukan hal yang mengejutkan, mengingat WhatsApp saat ini punya 450 juta pengguna aktif. Meski banyak pesaing bermunculan, WhatsApp tampaknya masih favorit. Penampilannya yang sederhana dan kemudahan berkirim pesan membuatnya terus diminati
3. 450 Juta Pengguna, 54 Miliar Pesan Tiap Hari
|
|
Baru-baru ini, WhatsApp mengumumkan saat ini ada 54 miliar pesan yang dikirim setiap harinya. Aplikasi messaging cross platform ini menangani sekitar 18 miliar pesan masuk dan 36 miliar pesan ke luar per harinya.
Angka ini sangat impresif. Seorang analis mobile Benedict Evans mengatakan, jumlah tersebut jauh lebih banyak dari total pesan SMS yang lalu lalang secara global setiap harinya.
Sebenarnya bukan hal yang mengejutkan, mengingat WhatsApp saat ini punya 450 juta pengguna aktif. Meski banyak pesaing bermunculan, WhatsApp tampaknya masih favorit. Penampilannya yang sederhana dan kemudahan berkirim pesan membuatnya terus diminati
4. Pendiri yang Rendah Hati
|
|
Jan dan Brian sangat jarang diwawancarai media. Koum menyatakan memang perusahaannya sangat fokus pada produk dan rata-rata semua karyawan menghindari publikasi berlebihan.
"Tidak usah banyak omong dan biarkan produknya berbicara sendiri. Orang-orang menyukai produk yang bagus, sebuah sistem yang stabil," demikian katanya.
Sempat ada gosip WhatsApp ditawar Google senilai USD 1 miliar. Namun kabar itu sudah ditampik. Dalam wawancaranya pada tahun 2011, Jan Koum menyatakan pihaknya ingin tetap independen.
"Kami ingin membangun perusahaan yang bertahan lama. Kami merasa dalam posisi yang unik untuk menyediakan sebuah layanan yang disukai user," sebut Koum.
4. Pendiri yang Rendah Hati
|
|
Jan dan Brian sangat jarang diwawancarai media. Koum menyatakan memang perusahaannya sangat fokus pada produk dan rata-rata semua karyawan menghindari publikasi berlebihan.
"Tidak usah banyak omong dan biarkan produknya berbicara sendiri. Orang-orang menyukai produk yang bagus, sebuah sistem yang stabil," demikian katanya.
Sempat ada gosip WhatsApp ditawar Google senilai USD 1 miliar. Namun kabar itu sudah ditampik. Dalam wawancaranya pada tahun 2011, Jan Koum menyatakan pihaknya ingin tetap independen.
"Kami ingin membangun perusahaan yang bertahan lama. Kami merasa dalam posisi yang unik untuk menyediakan sebuah layanan yang disukai user," sebut Koum.
5. Bayi Bernilai Rp 209 Triliun
|
|
Raksasa jejaring sosial itu membeli WhatsApp senilai USD 19 miliar atau sekitar Rp 209 triliun (USD 1 = Rp 11.000). Sejauh ini merupakan pembelian termahal sepanjang sejarah Facebook.
Angka USD 19 miliar itu tentu saja tidak semuanya dalam bentuk cash. Melainkan terdiri dari USD 12 miliar dalam bentuk saham Facebook, USD 4 miliar cash, serta tambahan USD 3 miliar berupa saham terbatas yang diberikan untuk pendiri WhatsApp dan sejumlah karyawannya.
5. Bayi Bernilai Rp 209 Triliun
|
|
Raksasa jejaring sosial itu membeli WhatsApp senilai USD 19 miliar atau sekitar Rp 209 triliun (USD 1 = Rp 11.000). Sejauh ini merupakan pembelian termahal sepanjang sejarah Facebook.
Angka USD 19 miliar itu tentu saja tidak semuanya dalam bentuk cash. Melainkan terdiri dari USD 12 miliar dalam bentuk saham Facebook, USD 4 miliar cash, serta tambahan USD 3 miliar berupa saham terbatas yang diberikan untuk pendiri WhatsApp dan sejumlah karyawannya.
6. WhatsApp Pantas Dihargai Mahal?
|
|
Kendati sudah dibeli Facebook, CEO WhatsApp Jan Koum melalui postingan di blognya menjamin tidak akan ada yang berubah dari layanan ini.
“WhatsApp akan terus beroperasi secara independen dari kantor pusat di Mountain View. Pengguna masih akan dapat menggunakan layanan gratis selam setahun, dan kemudian membayar 99 sen,” tulisnya.
Koum juga menjamin tidak akan ada iklan di depan pengguna WhatsApp, termasuk akan terus mendukung Android, Windows Phone, BlackBerry, dan iOS .
"Tidak akan pernah ada kemitraan antara kedua perusahaan kami jika kami harus berkompromi pada prinsip-prinsip inti yang akan selalu mendefinisikan perusahaan kami , visi kami dan produk kami," tegasnya.
6. WhatsApp Pantas Dihargai Mahal?
|
|
Kendati sudah dibeli Facebook, CEO WhatsApp Jan Koum melalui postingan di blognya menjamin tidak akan ada yang berubah dari layanan ini.
“WhatsApp akan terus beroperasi secara independen dari kantor pusat di Mountain View. Pengguna masih akan dapat menggunakan layanan gratis selam setahun, dan kemudian membayar 99 sen,” tulisnya.
Koum juga menjamin tidak akan ada iklan di depan pengguna WhatsApp, termasuk akan terus mendukung Android, Windows Phone, BlackBerry, dan iOS .
"Tidak akan pernah ada kemitraan antara kedua perusahaan kami jika kami harus berkompromi pada prinsip-prinsip inti yang akan selalu mendefinisikan perusahaan kami , visi kami dan produk kami," tegasnya.
Halaman 2 dari 14











































