Instagram sedang menyiapkan coba filter untuk menyaring foto vulgar dan konten tidak senonoh lainnya yang dikirimkan lewat direct messages (DM). Fitur ini sebelumnya sudah dilaporkan oleh peneliti aplikasi Alessandro Paluzzi dan kemudian dikonfirmasi oleh Instagram.
Juru bicara Meta, selaku perusahaan induk Instagram, mengatakan fitur tersebut masih dalam tahap awal pengembangan dan belum diuji coba. Fitur ini ditujukan untuk melindungi pengguna dari DM yang tidak diinginkan, termasuk foto telanjang.
Screenshot yang dibagikan Paluzzi di Twitter mengindikasikan bahwa Instagram sedang menggarap teknologi yang bisa menutupi foto yang mungkin mengandung unsur ketelanjangan. Tapi deskripsi Instagram menekankan Meta tidak akan bisa mengakses foto-foto itu secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Cara Cek Akun Instagram Asli Atau Palsu |
"Teknologi ini tidak memungkinkan Meta untuk melihat pesan pribadi siapapun, juga tidak dibagikan kepada kami atau orang lain," kata juru bicara Meta Liz Fernandez, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (23/9/2022).
"Kami bekerjasama dengan para ahli untuk memastikan fitur-fitur baru ini menjaga privasi pengguna sambil memberikan mereka kendali atas pesan yang mereka terima," sambungnya.
Penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa Instagram akan memproses semua foto yang masuk lewat DM di perangkat pengguna, jadi tidak akan data yang dikirim ke servernya.
Selain itu, pengguna juga bisa memilih untuk melihat foto yang dikirimkan jika foto itu datang dari orang yang dipercaya. Saat diluncurkan, fitur ini akan menjadi pengaturan opsional yang bisa diaktifkan oleh pengguna untuk mencegah masuknya foto vulgar yang dikirimkan orang asing lewat DM.
Baca juga: 5 Cara Cek Akun Instagram Asli Atau Palsu |
Tahun lalu Instagram meluncurkan kontrol DM untuk menyaring pesan masuk berdasarkan kata, kalimat dan emoji yang bersifat melecehkan. Pada awal tahun ini, mereka meluncurkan filter 'Sensitive Content' yang menyaring beberapa jenis konten tertentu, termasuk foto vulgar dan konten kekerasan.
Fitur baru Instagram ini dikembangkan di tengah ramainya perbincangan tentang cyberflashing, atau praktek mengirimkan pesan seksual yang tidak diinginkan kepada orang asing secara online. Di Inggris, praktek seperti ini akan ditetapkan sebagai pelanggaran kriminal jika undang-undang Online Safety Bill disahkan.
(vmp/fay)