Aplikasi messaging populer Telegram sudah diunduh lebih dari satu miliar kali di seluruh dunia. Masuknya Telegram ke dalam klub elit ini diumumkan oleh perusahaan analitik Sensor Tower.
Dalam laporannya, Sensor Tower mengatakan Telegram melewati pencapaian itu sejak Jumat (27/8) kemarin. Sama seperti pesaing utamanya, WhatsApp, India merupakan pasar terbesar bagi Telegram yang menyumbangkan 22% dari total instalasi.
"(India) diikuti oleh Rusia dan Indonesia, yang mewakili sekitar 10% dan 8% dari total instalasi," kata Sensor Tower dalam laporannya, seperti dikutip dari TechCrunch, Selasa (31/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Instalasi aplikasi meningkat pada 2021, mencapai sekitar 214,7 juta instalasi di paruh pertama 2021, naik 61% year-over-year dari 133 juta di H1 2020," sambungnya.
Perlu dicatat bahwa jumlah download tidak sama dengan jumlah pengguna aktif. Telegram sebelumnya mengumumkan telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan sejak awal tahun ini.
Melonjaknya jumlah pengguna Telegram di tahun 2021 dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya pengumuman kebijakan privasi terbaru WhatsApp yang kontroversial. Sejak WhatsApp mengumumkan kebijakan tersebut pada awal tahun ini, pengguna mereka yang tidak menyetujui aturan itu langsung berpindah ke Telegram dan Signal.
Telegram sendiri diciptakan oleh Pavel Durov pada tahun 2013. Aplikasi yang kini bermarkas di Dubai itu menjagokan fitur privasi dan keamanannya yang menjamin data pengguna tidak bisa diintip oleh siapa-siapa, termasuk Telegram.
Berdasarkan data Sensor Tower, Telegram merupakan aplikasi ke-15 yang sudah diunduh lebih dari satu miliar kali di seluruh dunia. Aplikasi lainnya yang sudah masuk ke dalam klub elit ini antara lain WhatsApp, Messenger, Facebook, Instagram, Snapchat, Spotify, dan Netflix.
Tapi popularitas Telegram masih jauh ketinggalan dibandingkan WhatsApp. Saat ini WhatsApp telah diunduh lebih dari lima miliar kali hanya di Android, dan memiliki dua miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
(vmp/vmp)