Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyalurkan bantuan kuota data internet untuk belajar online, salah satu yang bisa diakses itu platform MyEdu.
MyEdu adalah institusi pendidikan non-formal berupa homeschooling, bimbel private class, dan online institute mulai dari tingkat setara PAUD, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Punya badan hukum dengan nama PT Cerdaskan Anak Bangsa, MyEdu mengklaim sebagai pendidikan formal dan informal pertama yang didirikan dengan style startup edutech di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"MyEdu Indonesia ingin men-scale up para tenaga pengajar dalam melakukan pembelajaran online dan offline, sehingga kami mempelopori sistem evaluasi secara rutin tenaga sesuai masukan dari user, yaitu siswa dan orangtua," ujar Head of Education MyEdu Indonesia, Pahrizan, dalam siaran persnya, Rabu (11/8/2021).
MyEdu diluncurkan pada 17 Agustus 2020 di tengah kondisi pandemi COVID-19. Meski berumur jagung, MyEdu terus berkembang hingga terakhir mencatatkan 1.000 pengguna.
Untuk saat ini, pengguna MyEdu tersebar di semua kota besar Tanah air, mulai dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Pontianak, Makassar, hingga Jayapura.
Sejak dibuka tahun lalu, pendaftar bulanan MyEdu meningkat empat kali lipat. Peningkatan ini tidak terlepas dari adanya program subsidi kuota data internet gratis Kemendikbudristek selama pandemi berlangsung.
Seiring tren tersebut, CEO MyEdu Indonesia, Gorbiyan Khurmaini mengatakan, awal tahun ajaran ini akan terus menjaring banyak pengguna, menambah mitra, lembaga pendidikan, dan meningkatkan berbagai fitur di aplikasi MyEdu.
"Kami di MyEdu juga membuka peluang terbuka untuk berbagai mitra kerja sama untuk wujudkan misi mencerdaskan anak bangsa, baik pribadi maupun institusi yang fokus pada pendidikan," ungkap Gorbiyan.
(agt/fay)