Ngeri, Telegram Pajang Meme Peti Mati WhatsApp
Hide Ads

Ngeri, Telegram Pajang Meme Peti Mati WhatsApp

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 11 Jan 2021 09:45 WIB
Telegram
Telegram pajang meme peti mati WhatsApp. Foto: istimewa
Jakarta -

Telegram dan pendirinya, Pavel Durov, agaknya memanfaatkan betul momentum WhatsApp sedang bikin cemas lantaran meminta pengguna setuju berbagi data dengan Facebook. Bahkan di Twitter, Telegram memajang meme peti mati WhatsApp.

Tampak dalam meme itu para pembawa peti mati di Ghana yang suka joget. Nah, peti matinya bertuliskan kebijakan privasi baru WhatsApp di mana pengguna harus setuju kalau tetap ingin melanjutkan pemakaian WhatsApp.

Netizen pun ramai menanggapinya dan Telegram rajin membalasnya. Misalnya ada yang bertanya bagaimana jika sudah terlanjur setuju dengan kebijakan baru WhatsApp?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Uninstal saja dan move on. Hal ini seperti mantan Anda, jika tidak cukup baik buat Anda, maka Anda berhak dengan yang lebih baik," cetus Telegram.

Tentulah meme itu sebagai sindiran sekaligus ancaman Telegram pada WhatsApp yang tengah jadi sorotan. Adapun jenis informasi yang akan dibagikan WhatsApp ke Facebook antara lain nomor telepon, nama profil, foto profil, data transaksi, informasi terkait layanan, informasi perangkat mobile, alamat IP dan informasi lainnya.

ADVERTISEMENT

Pendiri Telegram, Pavel Durov, pun angkat bicara. "Jutaan orang marah dengan kebijakan baru WhatsApp, yang sekarang mengharuskan pengguna memasukkan semua data pribadi mereka ke mesin iklan Facebook," sebutnya.

"Tidak mengherankan jika banyak pengguna beralih dari WhatsApp ke Telegram, yang sudah berlangsung beberapa tahun, semakin cepat," klaim Pavel.

Adapun WhatsApp telah memberi penjelasan terkait kebijakan privasi barunya tersebut. Dalam keterangan yang diterima detikINET, pihak WhatsApp mengatakan kebijakan berbagi data dengan Facebook sebenarnya telah berlaku sejak tahun 2016.

"Sejak 2016, WhatsApp telah membagikan sejumlah data terbatas dengan Facebook di ranah backend, khususnya untuk kebutuhan infrastruktur. Tidak ada perubahan baru di update kebijakan ini," ucap WhatsApp.

Untuk update kebijakan privasi ini lebih fokus pada perpesanan dengan akun bisnis. WhatsApp mengatakan bisnis sekarang bisa menggunakan layanan hosting Facebook untuk menyimpan chat WhatsApp mereka. Artinya percakapan pengguna dengan bisnis tersebut bisa disimpan di server Facebook.

"Semua percakapan ini masih akan terenkripsi end-to-end. WhatsApp maupun Facebook tidak bisa mengaksesnya," jelas WhatsApp. Tapi Telegram terus menggunakan kesempatan ini untuk menekan pesaingnya itu.




(fyk/afr)