Sebagai bagian dari upaya untuk membantu penggunanya dalam mengidentifikasi berita palsu, jejaring media sosial Facebook akan menjalankan sebuah kampanye iklan yang bermitra dengan lembaga mandiri pemeriksa fakta Full Check.
Dilansir detiKINET dari CNET, mulai bulan depan pengguna Facebook di Inggris, Eropa, Turki, Afrika dan Timur Tengah akan melihat kampanye iklan di dalam feeds.
Dalam iklan tersebut akan mendorong mereka untuk berpikir kritis tentang informasi yang dilihat, juga mereka akan diminta mempertimbangkan dari mana informasi itu berasal, apakah ada yang hilang dari informasi tersebut serta bagaimana perasaan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Belakangan, Facebook Baru Kebagian Dark Mode |
"Konten emosional dapat lebih membujuk Anda untuk mempercayai berita palsu," kata Kepala Eksekutif Full Fact Will Moy.
"Selama dalam krisis kesehatan saat ini hidup dipertaruhkan. Dengan mengambil waktu sejenak sebelum membagikan sesuatu secara online, orang-orang dapat menghentikan penyebaran informasi yang berbahaya dan menyesatkan dan melindungi teman dan keluarga mereka." lanjutnya
Mencegah penyebaran informasi palsu menjadi tantangan bagi berbagai aplikasi media sosial dan mulai meningkat signifikan ketika merebaknya virus Corona yang membawa urgensi baru pada tantangan tersebut.
Bagi Facebook upaya melawan berita palsu telah melampaui siklus berbagi makanan rumahan ke dalam kelompok pribadi yang didedikasikan untuk menyebarkan teori konspirasi dan WhatsApp end-to-end yang berarti sulit untuk melacak apa yang telah dibagikan orang-orang.
Seperti Twitter dan Youtube, perusahaan telah menghapus petak konten yang melanggar kebijakan lalu juga memberikan label peringatan untuk mencegah orang yang mungkin berbagi informasi palsu.
Meningkatkan literasi media pengguna menggunakan iklan untuk mendorong mereka mempertanyakan apa yang sedang mereka baca adalah alternatif baru dalam sebuah workshop.
"Dengan begitu banyak cara untuk mengkonsumsi berita bisa jadi sulit untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang apa yang harus dibaca, dipercaya, dan dibagikan," kata Steve Hatch, wakil presiden Facebook untuk Eropa Utara dalam sebuah pernyataan.
"Kampanye ini adalah tentang mengajukan tiga pertanyaan sederhana kepada orang-orang untuk membantu mereka menantang informasi yang mereka baca sehingga mereka dapat lebih mendapat informasi," tutupnya.
(jsn/fay)