Pertama kali diluncurkan di India, aplikasi ini sepertinya merupakan upaya terakhir Uber untuk tetap relevan di kawasan Asia. Sebelumnya, Uber telah menjual bisnisnya di Cina dan Asia Tenggara kepada kompetitornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uber pun memberi Lite desain yang lebih simpel untuk memaksimalkan efisiensi. Peta yang sebelumnya muncul saat aplikasi pertama kali dibuka kini menjadi opsional untuk menjaga aplikasi berjalan dengan mulus.
Uber Lite juga menggunakan posisi GPS pengguna untuk memperkirakan alamat yang dituju pengguna, sehingga pengguna tidak perlu banyak mengetik. Aplikasi ini juga menyimpan lokasi terpopuler di kota sehingga ketika pengguna offline maka tidak diperlukan koneksi internet untuk menggunakan Uber Lite.
Foto: Uber |
Uber sendiri memandang India, yang memiliki populasi penduduk sebesar 1,3 miliar, sebagai salah satu pasar yang akan sangat berperan penting bagi perkembangan Uber ke depannya. "Jika anda melihat pasar, ini (India) merupakan salah satu pasar kami yang paling sehat dalam hal tingkat pertumbuhan," kata CEO Uber, Dara Khosrowshahi dalam wawancara dengan ETNow awal tahun ini, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (12/6/2018).
"Ketika aku berpikir tentang Uber dan dimana posisi kita dalam 10 tahun dari sekarang, kesuksesan kami di India akan menjadi bagian penting dalam perkembangan perusahaan ini dan bagaimana kami melakukan inovasi dan dalam hal bagaimana posisi kami di ekosistem mobilitas global," sambungnya.
Namun, ucapan Khosrowshahi berbanding terbalik dengan isu yang beredar di bulan Maret bahwa Uber akan menjual bisnisnya di India kepada kompetitornya, Ola. Uber juga disarankan oleh pemegang sahamnya untuk lebih fokus kepada pasar di Barat. (afr/afr)
Foto: Uber