Aplikasi Google Arts & Culture, sebenarnya dirilis dua tahun lalu. Google Arts & Culture ibarat museum seni dan budaya yang dikemas dalam aplikasi yang bisa diakses dengam bebas oleh siapa saja.
Memuat karya seni dari 1.200 museum, galeri, dan institusi internasional dari 70 negara, Google Arts & Culture jadi cara medium yang menyenangkan dan interaktif untuk belajar seni dan sejarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nothing like a little self esteem boost from google arts and culture on a Saturday night pic.twitter.com/hYYtdNN308
β Amy Stone (@amyhannumstone) January 14, 2018
Nothing like a little self esteem boost from google arts and culture on a Saturday night pic.twitter.com/hYYtdNN308
β Amy Stone (@amyhannumstone) January 14, 2018
Di update ini, pengguna bisa mengambil foto selfie. Kemudian, dengan teknologi face recognition atau pengenalan wajah, aplikasi ini akan menemukan seseorang di dalam koleksi ribuan karya lukisan seni milik di museum virtualnya, yang punya wajah mirip dengan si pengguna.
Alhasil, banyak netizen yang penasaran menjajalnya. Mereka berlomba memamerkan dan membandingkan kemiripan foto selfie-nya dengan koleksi museum.
This google arts and culture app is pretty amazing. Feel real strong about my 40% π³ pic.twitter.com/2iyexRkUG5
β pw (@petewentz) January 14, 2018
Untuk mencobanya, pengguna bisa mendownload aplikasi Google Arts & Culture yang tersedia untuk Android dan iOS. Pengguna diharuskan mengupload foto selfie yang baru diambil untuk menjajal fitur ini, bukan foto yang sudah ada.
Well... pic.twitter.com/IGjMcvssIE
β Jake Tapper (@jaketapper) January 14, 2018
Namun belum semua kebagian dan bisa menjajalnya, termasuk penguna di Indonesia. Harap bersabar, sejauh ini Google masih merilis ketersediaan update aplikasi ini secara bertahap.
(rns/rns)