Kejar Intelligent Island
Batam Siap Gelar e-Government
Rabu, 12 Sep 2007 14:52 WIB

Batam - Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam siap menggelar tender untuk membuat sistem e-Government. Hal ini sebagai upaya membuat Batam sebagai intelligent island. Mustofa Widjaja, Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam mengatakan, Batam Intelligent Island adalah program yang dicanangkan Menteri Riset dan Teknologi, Menteri Komunikasi dan Informatika serta Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam pada tahun 2001.Dan salah satu upaya untuk menuju program tersebut adalah dengan menerapkan e-Government di aktivitas pemerintahan. "Sistem ini nantinya akan digunakan untuk mempermudah pelayanan publik," ujar Mustofa, ketika ditemui di kantornya di Batam. Untuk menjalankan program tersebut, ia mengaku telah mendapat pinjaman dana dari Korea sebesar US$ 20 juta, sehingga dalam rentang waktu kira-kira 1 hingga 1,5 tahun sistem ini sudah berjalan. "Selain mempersiapkan e-Government, Otorita Batam kini juga tengah merencanakan pembangunan titik-titik hot spot di wilayah publik serta membuat sistem e-procurement (pengadaan barang secara online)," imbuh Mustofa.Hindari Hutan TowerSementara itu, salah satu masalah yang menghampiri pembangunan jaringan telekomunikasi di Pulau Batam adalah faktor keterbatasan wilayah dan ramainya base tranceiver station (BTS). Pasalnya, dengan luas area hanya sekitar 415 kilometer persegi rasanya sulit bagi Batam untuk menghindari 'hutan tower'.Untuk itu, Otorita Batam kini tengah menggalakkan himbauan pembangunan BTS bersama antar operator. Mustofa mengatakan, hampir semua operator telah masuk masuk ke wilayah Batam, sehingga luas wilayah Batam yang tergolong kecil ini harus diperebutkan para operator untuk membangun BTS.Berdasarkan data yang dimiliki Otorita, saat ini wilayah Pulau Batam, Rempang dan Galang sudah memiliki sekitar 250 BTS. "Ke depannya kami menargetkan untuk membangun 150 BTS bersama, namun sampai saat ini belum ada satu pun BTS bersama yang dibangun di wilayah ini," tutur Dwi Djoko Wiwoho, humas dan marketing Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam.Para operator sudah dihimbau tetapi sulit karena antar mereka masih belum mencapai kata sepakat, Djoko menanandaskan kepada detikINET.
(ash/ash)