Heboh Kartu Liputan Wartawan Sempat Dicabut Istana, Ini Respon Menkomdigi
Hide Ads

Heboh Kartu Liputan Wartawan Sempat Dicabut Istana, Ini Respon Menkomdigi

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 29 Sep 2025 18:36 WIB
Menkomdigi Meutya Hafid
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Deli Serdang -

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menanggapi isu terkait pencabutan kartu liputan wartawan oleh Istana. Ia menegaskan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara baik melalui dialog dan silaturahmi.

Sebagai informasi, Dewan Pers merupakan lembaga independen mitra dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), namun tidak ada garis koordinasi. Selain itu, ada juga Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dan Komisi Informasi Pusat.

"Sebelumnya, setelah berdiskusi dan juga bersilaturahmi, saya rasa sudah selesai dan dikembalikan. Dan saya rasa itu adalah keputusan dan langkah terbaik yang bisa kita ambil dari hal tersebut. Terima kasih," ujar Meutya di sela-sela meninjau penerima manfaat fixed broadband di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, Sumatera Utara, Senin (29/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meutya menambahkan, penyelesaian melalui komunikasi yang terbuka merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga hubungan baik dengan insan pers serta menjamin kebebasan pers di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Istana Kepresidenan mengembalikan kartu identitas (ID) peliputan khusus Istana wartawan CNN Indonesia TV, Diana Valencia. Istana menjamin kejadian serupa tidak akan terulang di kemudian hari.

"Pagi ini kami telah bertemu dengan Pemred CNN, juga dengan Pak Totok (Wakil Ketua Dewan Pers), dengan bu Diana. Kita berdiskusi Istana ini sangat terbuka. Bu Diana ingin berkomunikasi, ingin mengajak bertemu. Kami pun meluangkan waktu, tentu saja karena ini menjadi prioritas kami untuk ditindaklanjuti," kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Istana, Muhammad Yusuf Permana, di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (29/9/2025).

Sebagaimana dikutip dari detiknews, Yusuf menegaskan bahwa ID pers yang diambil di Biro Pers lalu dikembalikan adalah ID khusus bertugas di Istana, bukan ID pers tempat Diana Valencia kerja berasal.

Yusuf mengatakan Biro Pers menjunjung tinggi asas keterbukaan dan kebebasan pers sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. Istana menghormati peran jurnalis selaku pilar keempat demokrasi dalam menyampaikan berita akurat, kritis, dan akuntabel.

"Kemudian kami juga memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang kembali. Jadi teman-teman yang bertugas di Istana, kita memahami bahwa tidak akan lagi terulang kembali kejadian ini. Dan Kepala Biro Pers dan media juga telah telah menyesal begitu untuk menarik ID teman-teman," ujar Yusuf.

Dalam kesempatan yang sama, Pemred CNN Indonesia, Titin Rosmasari, mengucapkan terima kasih kepada Biro Pers yang menggelar pertemuan dan dialog. Titin juga mengucapkan terima kasih karena ID pers Istana Diana telah dikembalikan.

"Jadi inilah jawaban yang tentu harus kami sampaikan ke rekan-rekan yang men-support kami, termasuk mas Toto, Wakil Ketua Dewan Pers yang sejak awal mengikuti isu ini. Concern teman-teman pers, concern kami semua hari ini terjawab. ID ini artinya dapat jaminan bahwa mbak Diana dapat kembali menjalankan tugas seperti sebelumnya, sebaik-baiknya dan mendapat perlakuan yang tetap sebaik-baiknya, seperti sebelumnya," ujarnya.




(agt/rns)
Berita Terkait