Soal Kesenjangan Digital, Kominfo 'Colek' Warnet
Rabu, 11 Jul 2007 13:51 WIB
Jakarta - Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) agaknya punya harapan besar pada warung internet (warnet) yang menyebar di seluruh penjuru nusantara. Warnet pun 'dicolek' demi kesenjangan digital.Hal itu terungkap dalam sambutan Menteri Kominfo Muhammad Nuh yang dibawakan oleh Staff Ahli bidang Hubungan Internasional dan Kesenjangan Digital Depkominfo, Dr Moedjiono MSc. Sambutan itu dibacakan saat pembukaan diskusi "Internet Governance di Indonesia & Pengembangan Warnet Sebagai ICT Centre". Diskusi diadakan mulai Rabu (11/7/2007) hingga Kamis (12/7/2007) di Mega Glodok Kemayoran, Jakarta. Diskusi yang diselenggarakan oleh Depkominfo itu berusaha mencari masukan publik tentang permasalahan dan kebijakan, serta prosedur model bisnis, yang paling tepat mengenai Internet Governance. Secara khusus Kominfo menyinggung pengembangan warnet sebagai salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia. Dalam sambutan tertulisnya, Menkominfo M. Nuh berharap forum itu dapat mengidentifikasi permasalahan, merumuskan, dan menghasilkan roadmap tentang Internet Governance (pengelolaan internet) dan pengembangan warnet. Nuh berharap hal itu dapat digunakan sebagai bahan kebijakan publik yang tepat di masa datang."Forum ini merupakan strategi yang baik untuk menghilangkan kesenjangan digital. Permasalahan di Indonesia adalah pulau-pulau yang mencapai 17.000 sehingga kesulitan mendapatkan akses informasi di daerah terpencil," Moedjiono mengatakan ketika ditemui seusai membacakan sambutan Menkominfo. Dalam kesempatan itu Moedjiono juga menjelaskan bahwa Depkominfo sedang memfokuskan pembangunan di wilayah Timur Indonesia. "Depkominfo saat ini memfokuskan untuk mengembangkan jaringan teknologi komunikasi di Indonesia Bagian Timur. Salah satunya melalui konsorsium untuk program Palapa Ring," ujarnya. Forum diskusi tersebut diramaikan dengan panel ahli yang mewakili berbagai lembaga. Ini termasuk Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi), Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari), Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kementerian Riset dan Teknologi, selain tentunya Depkominfo selaku tuan rumah.
(wsh/wsh)