Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih punya 'utang' membangun 630 base transceiver station (BTS) 4G di Papua. Dirut Bakti Kominfo Fadhilah Mathar mengungkapkan kesiapannya untuk menyelesaikannya di 2024.
Sebagai informasi, 630 BTS 4G Bakti Kominfo yang seharusnya rampung pada akhir 2023 itu belum selesai dibangun karena berada di area kahar. Disampaikan Fadhilah, untuk saat ini lebih mengutamakan keamanan karyawan mitra penyedia pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut.
"Kami berupaya memastikan para karyawan dan mitra penyedia Bakti yang sedang berkegiatan di wilayah tersebut selamat dan terhindar dari risiko. Sumberdaya manusia merupakan aset yang paling berharga bagi kami sehingga setiap kali ada ancaman dan gangguan, karyawan dan mitra selalu menjadi perhatian kami detik demi detik," tuturnya seperti dikutip dari siaran persnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Bakti Kominfo telah merampungkan pembangunan 4.990 BTS 4G Bakti Kominfo yang berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Paling banyak dii Provinsi Papua yakni sebanyak 630 BTS 4G, selanjutnya Papua Barat Daya sebanyak 596 BTS 4G dan Kalimantan Barat sebanyak 553 BTS 4G," ungkap Fadhilah.
Menurut Dirut Bakti Kominfo, Papua menjadi salah wilayah fokus sasaran Program Pembangunan BTS 4G Bakti Kominfo. Oleh karena itu, ia berharap situasi Papua segera kembali aman dan damai dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
"Dari pengalaman kami bekerja sama dengan masyarakat Papua kami yakin bahwa situasi yang memanas segera reda dan semua orang mendapat perlindungan penuh rasa kemanusiaan dari mereka," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Bakti Kominfo Sarwoto Atmosutarno menjelaskan pembangunan BTS 4G di daerah 3T, termasuk Papua, dilakukan dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah.
"Lahan itu 20 x 20 meter disediakan pemda makanya ada kerjasama Kominfo dengan Kemendagri. Jadi begitu kita bicara yang lahan itu, maka kita berbicara relokasinya dengan Kemendagri," ucapnya.
Menurut Sarwoto, Satgas Bakti Kominfo juga telah menyarankan agar usulan pembangunan BTS 4G di daerah 3T bisa dilakukan secara bottom up. Dengan begitu, para bupati di daerah 3T dapat mengajukan usulan pembangunan BTS 4G Bakti Kominfo di wilayah kerjanya masing-masing.
Adapun, pembangunan BTS 4G di wilayah Papua menghadapi kendala geografis. Sarwoto mengatakan, pengiriman bahan untuk membangun BTS 4G menemui kendala transportasi untuk pengangkutan.
"Memang ada kesulitan transportasi, nah ini mau diatasi bagaimana tim yang bekerja ini mau mengakses dan mengirimkan logistik ke sana," kata dia.
Kendati dihadapi segala tantangan, Bakti Kominfo menargetkan ratusan BTS 4G yang belum on air itu dapat selesai dan menyala pada tahun 2024. Kemudian, tahun 2025, seluruh BTS 4G sudah beroperasi penuh.
"Termasuk juga proyek 30 ribu titik akses internet untuk sekolah, puskesmas, keamanan di daerah perbatasan. Kita punya polisi dan TNI yang bertugas di perbatasan yang memerlukan pendataan informasi," pungkas Sarwoto.
(agt/fyk)