Strategi Nasional AI Perlu Revisi, Ditargetkan Siap Pakai Saat Pemilu 2024
Hide Ads

Strategi Nasional AI Perlu Revisi, Ditargetkan Siap Pakai Saat Pemilu 2024

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 01 Des 2023 18:45 WIB
Kecerdasan Buatan Bisa Jadi Penyelamat Nyawa Pada Kasus Pandemi
Strategi Nasional AI Perlu Revisi, Ditargetkan Siap Pakai Saat Pemilu 2024. Foto: DW
Jakarta -

Pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diyakini akan meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, dan mendorong inovasi di berbagai sektor. Karenanya, Pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artificial (KORIKA) menyusun Strategi Nasional Kecerdasan Buatan (Stranas KA) 2020 - 2024.

Dalam perkembangannya, BRIN dan KORIKA mendapatkan masukan dari banyak pihak, salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melakukan revisi draft Stranas AI, dipicu makin canggihnya perkembangan generative AI dan makin populernya penggunaan bermacam aplikasi berbasis AI seperti ChatGPT.

"Stranas kan dibuat untuk jangka 2020-2045. Dua tahun terakhir ini, dengan perkembangan generative AI, disitu ada berbagai macam masalah yang disebabkan oleh generative AI misalnya halusinasi, bias, diskriminasi, soal hak cipta dan lain sebagainya. Nah, jadi dengan di-update mungkin nanti akan lebih komprehensif gitu," kata Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria usai konferensi pers 'Kerja Sama Pengembangan LLM Bahasa Indonesia' di XXI Plaza Senayan, Kamis (30/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AIWakil Menteri Kominfo Nezar Patria. Foto: Rachmatunnisa

Ditemui di acara yang sama, Ketua Umum KORIKA Prof. Dr. Ir. Hammam Riza menjawab masukan dari Kementerian Kominfo tersebut. Ia mengatakan bahwa revisi Stranas AI sedang dikerjakan dengan melibatkan banyak pihak.

"Sedang dikerjakan, kita sedang mengupayakan agar Stranas bisa segera direvisi untuk mengadopsi berbagai perkembangan terakhir ini. Sekarang kan ada Kementerian Ekonomi, BRIN, ada dari Kementerian Kominfo juga, kami bersama-sama mengupayakan revisi terhadap Stranas," kata Hamam.

ADVERTISEMENT

Hamam berharap revisi Stranas AI bisa diselesaikan segera, paling lambat sebelum musim Pemilu 2024 berlangsung. "Saya berharap sebelum Pemilu kita sudah punya Stranas, supaya bisa dipakai untuk implementasinya di 2024. Kalau nggak, terlambat lagi kita," sebutnya.

AIKetua Umum KORIKA Prof. Dr. Ir. Hammam Riza. Foto: Rachmatunnisa

Stranas AI merupakan arah kebijakan nasional dalam pengembangan teknologi kecerdasan artifisial. Sebelumnya, Hamam menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan Stranas AI dengan memperhatikan dan memperhitungkan isu-isu yang ada di lingkungan strategis nasional negara lain, baik regional maupun global.

"Indonesia ingin berpartisipasi membangun kedaulatan teknologi untuk menghasilkan inovasi-inovasi khususnya perlombaan global AI. Dan kita tahu, banyak pimpinan negara yang sudah mengatakan: siapa yang menguasai AI, dia tentunya akan berhasil menguasai dunia," katanya.

Disebutkannya pula, Indonesia memiliki beberapa tantangan untuk mengembangkan AI, antara lain kesiapan regulasi yang mengatur etika penggunaan, kesiapan tenaga kerja, kesiapan infrastruktur dan data pendukung pemodelan, serta kesiapan industri dan sektor publik dalam mengadopsi inovasi AI.




(rns/rns)