Elon Musk Dukung Israel Lawan Hamas, Nasib Starlink di RI Terancam?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 30 Nov 2023 22:00 WIB
Menkominfo Budi Arie Setiadi. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Jakarta -

Elon Musk yang merupakan pemilik Starlink menyatakan dukungan terhadap Israel baru-baru. Bagaimana nasib Starlink yang saat ini beroperasi di Indonesia?

Starlink telah menyediakan akses internet di tanah air sejak Juni 2022 usai Kominfo memberikan hak labuh satelit khusus non geostationer (NGSO) Starlink kepada Telkomsat. Tidak untuk umum, layanan konstelasi satelit internet itu sampai saat ini untuk pelanggan korporasi alias dilakukan business to business (B2B).

Setelah dituding antisemit, Elon Musk langsung mengunjungi Israel beberapa hari yang lalu. Bisa ditebak, ia pun mengutarakan dukungannya pada Israel meskipun negara itu telah membombardir Gaza dan menimbulkan korban jiwa tak bersalah sampai ribuan jumlahnya.

Terkait sikap Musk tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan tidak mempersoalkannya.

"Itu sikapnya di luar negeri, tidak ada hubungannya, kita pokoknya konsisten dengan cara berpikir dan bertindak," ujar Budi ditemui awak media di acara Anugerah Jurnalistik Kominfo, Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Starlink yang belakangan juga menyasar pangsa pasar ritel dengan terjun langsung menyediakan akses internet ke masyarakat. Namun sampai saat ini belum ada perkembangan terbaru dan Menkominfo dengan tegas mengatakan kalau Starlink harus mengikuti peraturan yang berlaku di Indonesia.

"Masalahnya Starlink masuk ke sini soal kedaulatan negara kita. Bukan soal kedaulatan negara lain. IP Address-nya di Indonesia kita oke. Kalau IP Address enggak di Indonesia nanti kontrolnya gimana?" ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, usai negaranya dikunjungi Elon Musk, Presiden Israel Isaac Herzog telah mengatakan kepada Elon Musk bahwa dia memiliki peran penting dalam mencegah antisemitisme, yang dituduh dipromosikan oleh Musk dan platform media sosialnya, X (dulu Twitter).

"Media sosial termasuk yang Anda pimpin, menampung begitu banyak penyakit antisemitisme yang sudah ada sejak dahulu kala," katanya.

Musk pun menyambangi area yang menjadi sasaran serangan Hamas. Dia mengunjungi Kfar Aza bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Musk juga diperlihatkan rekaman serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel.

Mereka mengadakan percakapan singkat yang disiarkan langsung di X, di mana Musk setuju dengan Netanyahu bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan perdamaian dan keamanan adalah dengan menghancurkan Hamas.

"Pertama-tama Anda harus menyingkirkan rezim beracun seperti yang Anda (AS) lakukan di Jerman, seperti yang Anda lakukan di Jepang. Ya, dalam Perang Dunia Kedua," kata Netanyahu.

Musk pun menjawab: "Tidak ada pilihan. Tidak ada pilihan," seperti dikutip detikINET dari BBC, yang artinya dia setuju dengan Nentanyahu.

Selain itu, juga tercapai kesepakatan mengenai layanan internet satelit Musk, Starlink. Starlink hanya dapat digunakan di Israel dan Gaza dengan persetujuan pemerintah Israel. Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan pemahaman ini "penting".



Simak Video "Video: Sejauh Mana Ambisi Elon Musk untuk Pengembangan Superkomputer AI?"

(agt/fyk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork