Lika-liku Suntik Mati TV Analog Pindah ke TV Digital
Hide Ads

Lika-liku Suntik Mati TV Analog Pindah ke TV Digital

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 27 Agu 2022 15:00 WIB
Perbandingan TV digital dan analog
Lika-Liku Suntik Mati TV Analog Pindah ke TV Digital. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Dalam hitungan kurang dari tiga bulan lagi, siaran TV analog di Indonesia akan menemui akhir hayatnya, sebagai gantinya siaran TV digital mengudara sepenuhnya pada 2 November 2022. Namun selama perjalanan Analog Switch Off (ASO) berbagai persoalan muncul ke permukaan hingga berbagai strategi dan cara ditempuh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Berbicara ASO di untuk kawasan Asia Pasifik, Indonesia terbilang paling telat. Bahkan, Indonesia bersama Timor Leste merupakan negara yang tersisa belum melakukan migrasi siaran TV analog ke digital. Proses digitalisasi penyiaran di tanah air ini mulai serius dilakukan setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengamanatkan peralihan dari siaran analog ke digital itu rampung dalam dua tahun.

Semula, pelaksanaan ASO dilakukan bertepatan dengan 17 Agustus 2021 yang dilakukan dalam lima tahap. Namun pada HUT ke-76 RI itu, Kominfo memutuskan untuk menunda sampai tahun depannya dengan alasan agar transisi menuju ASO berjalan baik bagi semua pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Sedianya dalam lima tahap, namun memperhatikan pandemi, di mana masih ada peningkatan (kasus), ada level PPKM 1, 2, 3, 4, maka tinjau kembali tahap ASO ini," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate pada (13/8).

"Tadinya, tahap 1 pada 17 Agustus ini, tetapi situasi pandemi maka Analog Switch Off jadi tiga tahap, dimulai 30 April 2022, akhir Agustus 2022, dan awal November 2022," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Kominfo juga menetapkan suntik mati TV analog ini dilakukan dalam tiga tahap dimulai dari 30 April 2022 yang merupakan tahapan pertama, ASO Tahap 2 pada 25 Agustus dan tahap terakhir pada 2 November 2022.

Namun satu hari menjelang pelaksanaan ASO Tahap 1, Menkominfo mengumumkan diawali empat wilayah siaran di delapan kabupaten/kota dari 166 kabupaten/kota yang menjadi target awal.

Delapan kabupaten/kota yang dimaksud, yaitu Riau (Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti), Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Timur Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka), dan Papua Barat (Kota Sorong, Kabupaten Sorong).

"Sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Kominfo, penghentian tetap layanan siaran analog televisi akan dimulai pada tanggal 30 April Tahun 2022 Pukul 24.00 atau besok malam," kata Menkominfo di Pangkalan Udara Pondok Cabe, Tengerang Selatan (29/4).

Halaman berikutnya persoalan distribusi set top box gratis TV digital hingga perubahan menggunakan multiple ASO

Dalam satu kesempatan rapat dengan Komisi I DPR, Menkominfo menjelaskan pembangunan infrastruktur mux di ASO Tahap 1 sudah 100%. Hanya saja persoalan muncul dari sisi distribusi set top box gratis TV digital yang belum merata.

Target 6,7 juta rumah tangga miskin mendapatkan bantuan set top box yang bersumber dari penyelenggara multipleksing, LPP TVRI dan 7 LPS Group yang terdiri dari MNC Group, Media Group, SCM Group, Viva Group, Trans Media Group, RTV Group dan Nusantara TV, yang juga dibantu oleh Kominfo sebanyak satu juta.

Akan tetapi, stasiun TV yang juga penyelenggara mux ini sempat meminta menunda pelaksanaan ASO. Berbagai persoalan dihadapi perusahaan televisi ini, mulai dari efek pandemi, lokasi data penerima bantuan tidak sesuai, hingga jadi menambah beban perusahaan.

Hal itu disampaikan penyelenggara mux ketika Rapat Dengar Pendapat Panja Digitalisasi Penyiaran dengan Komisi I DPR RI, Jakarta, Kamis (23/6). Penyelenggara mux yang dimaksud, yaitu Viva Group, MNC Group, Media Group, SCM Group dan Transmedia.

"Ada beberapa kendala dalam distribusi set top box, masalah utama adalah data, misalnya data rumah tangga miskin yang disampaikan Kominfo itu data tahun 2013, sehingga memang tidak akurat, apalagi adanya pandemi jumlah rumah tangga miskin bisa bertambah," ungkap Direktur Viva Group Neil R. Tobing.

Temuan di lapangan lainnya, lokasi penerima set top box gratis TV digital ini berada di wilayah yang sulit dijangkau dengan moda transportasi roda empat, bahkan roda dua juga tidak ditembus.

"Bahkan, penerima set top box gratis tidak berada di wilayah siaran TV ter-cover oleh siaran TV analog, apalagi siaran TV digital. Jadi, saat ini mereka menggunakan televisi berbayar karena area blankspot, tetapi data rumah tangga miskin memasukkan mereka sebagai penerima subsidi dalam bentuk set top box," tuturnya.

Direktur Utama Surya Citra Media Sutanto Hartono memaparkan dalam melakukan distribusi set top box gratis TV digital ini tidak hanya melakukan pengiriman tetapi juga pemasangan yang berdampak pembengkakan biaya.

Kominfo menolak usulan tersebut karena peralihan siaran TV analog ke TV digital ini sudah ditetapkan dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

"Berkaitan dengan digitalisasi broadcasting Analog Switch Off, Undang-Undang Cipta Kerja sektor Postelsiar mensyaratkan paling lambat tanggal 2 November 2022 seluruh analog sistem penyiaran nasional kita harus dimatikan dan berpindah ke penyelenggaraan digital broadcasting atau penyiaran digital," kata Johnny kepada wartawan di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada (14/7).

Selang beberapa bulan, permasalahan distribusi set top box gratis TV digital rupanya masih menjadi kendala sampai saat ini.

Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia memaparkan komitmen bantuan set top box gratis TV digital dari Grup SCM itu 1,2 juta unit set top box, MNC 1,1 juta set top box, grup Metro TV 700 ribu set top box, Transmedia 600 ribu set top box, RTV sebanyak 500 ribu set top box, dan Viva 150 ribu set top box.

"Tapi sampai 18 Agustus kemarin pembagian dari swasta itu baru 5%. Nah, ini menjadi perhatian pemerintah dan Komisi 1 DPR perlu bahu-membahu agar swasta segera melakukan distribusi set top box ini, karena 2 November itu sebentar lagi," ujar Gery dalam sosialisasi ASO yang digelar secara online.

Kominfo memutuskan perubahan implementasi ASO dengan tidak mengacu ke tiga tahap sebelumnya, melainkan kini menggunakan cara multiple ASO. Itu artinya, dimatikannya siaran TV analog di seluruh Indonesia tersebut tergantung kesiapan daerah untuk pindah ke siaran TV digital.

"Kita untuk digitalisasi televisi di Indonesia kan diputuskan akan dilakukan multi tahap atau tahap berganda, multiple ASO. Akan dilakukam banyak ASO sesuai kesiapan wilayahnya. Secara teknis nanti analog itu mati hidup, mati hidup, tergantung masalah teknis. Sampai suatu hari di tanggal tertentu diumumkan menjadi full ASO," tutur Menkominfo di Jakarta, Jumat (19/8).

Ada tiga komponen yang ditinjau oleh Kominfo dalam menentukan tingkat kesiapan teknis suatu wilayah untuk diberlakukan ASO, yaitu sebagai berikut:

  1. Terdapat siaran televisi analog di wilayah yang akan dihentikan siarannya
  2. Wilayah yang tercakup dengan siaran televisi analog sudah siap digantikan dengan siaran TV digital
  3. Bantuan Set Top Box (STB) untuk rumah tangga miskin di daerah tersebut sudah terdistribusi.

Kendati ada perubahan penerapan ASO, Menkominfo memastikan kalau batas akhir penghentian siaran TV analog secara keseluruhan ini masih tetap sampai 2 November 2022.

"Multiple ASO itu kita tidak tetapkan tanggalnya, yang ada tanggal akhirnya saja 2 Novemer 2022," pungkasnya.