Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan perubahan di tengah jalan saat proses melakukan suntik mati TV analog. Menurut pengamat, Kominfo harus memastikan bantuan set top box gratis TV digital sampai ke penerima yang tepat dan jangan bikin bingung masyarakat.
Penghentian siaran TV analog yang akan digantikan dengan TV digital atau dikenal dengan istilah Analog Switch Off (ASO) semula dilakukan dalam tiga tahap, tetapi belakangan berubah menjadi multiple ASO.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan perubahan tersebut, ASO tahap 2 yang tadinya akan diterapkan pada 25 Agustus urung terjadi karena implementasi penghentian siaran analog yang dilakukan secara banyak tahap sesuai kesiapan di masing-masing wilayah siaran.
"Sebenarnya berbagai upaya dapat dilakukan agar ujungnya adalah 2 November 2022 proses migrasi ke TV digital selesai sesuai Undang-Undang Cipta Kerja," ujar Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, Jumat (26/8/2022).
"Meski begitu, tahapan yang sudah disampaikan masyarakat dan juga DPR jadi pegangan utama karena ada tanggal-tanggal yang jelas agar masyarakat siap. Dan bilamana ada delay, itu bisa disampaikan pada DPR dan masyarakat kenapa delay. Sebenarnya hal yang biasa saja harusnya sepanjang komunikasi intens dan ter-update terus dilakukan," tuturnya.
Penyesuaian jadwal penghentian TV analog yang kembali berubah diduga karena persoalan distribusi set top box gratis TV digital kepada rumah tangga ekstrem yang masih pekerjaan rumah. Diketahui ada 6,7 juta STB gratis yang akan dibagikan bersumber dari penyelenggara multipleksing (mux) dan dibantu Kominfo.
"Persoalan utama migrasi ini kan masalah pembagian STB. Nah, nampaknya ini yang belum terpecahkan sampai sekarang, baik dari segi jumlah yang tidak mencukupi maupun penyebaran," ungkap Heru.
Mengingat batas akhir ASO ini tinggal menghitung kurang dari tiga bulan lagi, maka Kominfo, seperti dikatakan Heru, penerapan migrasi TV analog ke TV digital ini harus dipantau selalu.
"Agar sukses pastikan jumlah STB yang dibagikan sesuai kebutuhan by name by address. Komunikasi secara intens dengan masyarakat di wilayah terdampak karena banyak yang tidak tahu dan tidak mengerti migrasi digital itu apa dan bagaimana bisa tetap mendapatkan siaran tv yang akan beralih ke digital," pungkasnya.
(agt/fay)