e-Health Bakal Dongkrak Ekonomi Digital RI Tahun 2025, Capai Rp 2.100 T
Hide Ads

e-Health Bakal Dongkrak Ekonomi Digital RI Tahun 2025, Capai Rp 2.100 T

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 01 Des 2021 13:45 WIB
Pelaku Industri Kesehatan Digital Diminta Manfaatkan Momentum G20
e-Health Bakal Dongkrak Ekonomi Digital RI Tahun 2025 Capai Rp2.100 T. Foto: Dok. Kominfo
Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyakini sektor e-Health berpotensi berkembang pesat dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Pandemi COVID-19 yang terjadi selama hampir dua tahun terakhir ini menjadi salah satu pemicu meroketnya e-Health, yang kini mulai banyak dimanfaatkan masyarakat.

Menurut Menkominfo, di tahun 2021 valuasi sektor ekonomi digital diperkirakan akan mencapai sekitar USD 70 miliar atau Rp 1.000 triliun. Hingga tahun 2025 diproyeksikan tumbuh sampai dengan USD 146 miliar atau Rp 2.100 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Sangat besar, termasuk di dalamnya electronic health, sehingga kita perlu melakukan pertemuan untuk mendapat masukan dari industri, agar kebijakan yang diambil itu memang berpihak pada pengembangan industri termasuk industri e-Health dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat," tutur Johnny dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/12/2021).

Saat ini pemerintah terus gencar menyediakan layanan fasilitas kesehatan di berbagai titik Indonesia. Akhir 2020, Menkominfo menyebutkan, RI memiliki 3.126 fasilitas layanan kesehatan, tetapi belum tersedia akses internet di sana.

"Dalam waktu tiga bulan, sekitar Oktober, November, Desember, itu disediakan semuanya dengan memanfaatkan satelit," ungkapnya.

Di sisi lainnya, pemerintah juga menghadirkan aplikasi PeduliLindungi untuk membantu masyarakat melacak penyebaran COVID-19 sampai kebutuhan cetak sertifikat vaksin maupun aktivitas di luar rumah.

Untuk itu, Menkominfo mengajak pelaku industri e-health berkolaborasi dan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Ada empat peluang yang dimanfaatkan pelaku industri e-Health agar turut aktif, yaitu memberikan rekomendasi dan masukan terkait isu e-Health yang dibahas pada Digital Economy Working Group G20 Tahun 2022, pelaku industri dapat berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan prinsip-prinsip bersama skala global tentang praktek teknologi kesehatan.

Kemudian, mengeksplorasi secara aktif dalam menjalin kerja sama B2B antarnegara G20, dan menyediakan kustomisasi layanan isu e-health pada masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta dari negara-negara G20 lainnya.

"Terlebih saat pandemi, layanan digital kesehatan telah membuka akses masyarakat semakin insklusif. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh mitra sektor kesehatan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi," jelasnya.




(agt/fay)