Bila dibandingkan negara lain, Indonesia termasuk negara yang paling cepat melakukan migrasi TV analog ke digital di dunia.
Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) Syafril Nasution memaparkan Indonesia dijadwalkan melakukan Analog Switch Off (ASO) dalam waktu dua tahun.
Jangka waktu tersebut terhitung sejak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, di mana suntik mati TV analog harus selesai dalam waktu dua tahun sejak aturan tersebut diundangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian, proses migrasi TV analog ke digital yang saat ini sedang berlangsung paling lambat sampai 2 November 2022.
"Singapura itu memerlukan enam tahun melakukan peralihan ke siaran digital sejak ditetapkan. Kita (Indonesia) ditetapkan tahun 2020, bukan 2011, karena saat itu belum ada payung hukum, payung hukum itu ada sejak ada Undang-Undang Cipta Kerja," tutur Syafril.
Adapula, China yang memerlukan waktu migrasi ke siaran TV digital itu sampai tujuh tahun dari 2014 sampai 2021. Inggris dari 2007 sampai 2021, kemudian Italia dari 2008 sampai 2012.
"Dan, Australia yang paling pendek itu tiga tahun dari 2010 sampai 2013, tapi pemerintahnya menyiapkan semua perangkatnya kepada masyarakat," ungkap Syafril.
![]() |
Sekarang Tahap 1 ini migrasi siaran digital atau Analog Switch Off tengah berlangsung. Suntik mati TV analog Tahap 1 dengan target selesai pada 17 Agustus 2021.
Sedangkan di Tahap 2 diharapkan dalam selesai pada 31 Desember 2021. Pada Tahap 2 ini terdapat 44 kabupaten/kota di 20 wilayah yang akan terdampak suntik mati TV analog. Sementara sisanya wilayah lainnya migrasi TV analog ke digital dilakukan pada tahun 2022.
"Jadi, kita dua tahun, luar biasa," kata Syafril.
(agt/fay)