Strategi Menkominfo Biar Kecepatan Internet RI Tak Merana di ASEAN
Hide Ads

Strategi Menkominfo Biar Kecepatan Internet RI Tak Merana di ASEAN

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 15 Feb 2021 17:18 WIB
Menkominfo Johnny G Plate
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Kecepatan internet Indonesia menempati urutan paling bontot bilang dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate pun merespon hasil laporan tersebut.

Berdasarkan laporan Speedtest Global Index per Desember 2021, Indonesia dengan kecepatan internet 17,26 Mbps berada di urutan 121 dari 139 negara untuk urusan layanan internet mobile. Sedangkan fixed broadband Indonesia yang punya kecepatan internet 23,32 Mbps menduduki 115 negara dari 176 negara.

Dari negara di kawasan Asia Tenggara yang dianalisis oleh Speedtest itu, Indonesia ternyata di urutan paling terakhir jika dibandingkan kecepatan internet dari Singapura, Thailand, Malaysia, maupun Vietnam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Meski terdengar sebagai kabar sedih akan akses kecepatan internet yang dimiliki Indonesia, Menkominfo Johnny menggarisbawahi bahwa ada peningkatan kecepatan internet selama pandemi virus Corona (COVID-19) merebak. Fakta yang disampaikan Johnny itu merujuk dari data Speedtest dari Ookla juga.

"Perlu dicatat bahwa selama pandemi COVID-19, terdapat peningkatan kecepatan internet sejak Maret 2020 hingga Juli 2020 sebesar 7% untuk fixed broadband dan 14% untuk mobile broadband (berdasarkan data Ookla)," ungkap Johnny kepada detikINET, Senin (15/2/2021).

Menkominfo menuturkan saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan kecepatan internet di Indonesia melalui penggelaran pembangunan infrastruktur TIK (BTS).

"Di semua desa dan kelurahan yang belum dilayani sinyal 4G guna mengejar pemerataan konektivitas jaringan (4G dan akses internet di wilayah 3T dan non-3T (meningkatkan rasio internet link dan memperkecil digital divide)," ungkapnya.

Diketahui, saat ini masih ada 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G dari total 83.218 desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Wilayah blankspot itu direncanakan diselimuti akses internet, baik oleh Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Kominfo di area 3T dan non-3T oleh operator seluler.

Selain itu, Johnny mengatakan, Kominfo juga tengah mempersiapkan digitalisasi penyiaran televisi alias merampungkan migrasi TV analog ke digital atau Analog Switch Off) yang direncanakan selesai pada akhir tahun 2022. Harapannya, digitalisasi penyiaran itu memberikan efisiensi spektrum untuk meningkatkan kecepatan internet Indonesia di masa mendatang.

"Dengan digitalisasi penyiaran tersebut, akan didapatkan efisiensi spektrum (digital dividend) sebesar 112 MHz yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas internet broadband," pungkasnya.




(agt/fay)