Duh! Lagi-lagi Facebook Membagikan Data Pengguna
Hide Ads

Duh! Lagi-lagi Facebook Membagikan Data Pengguna

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 03 Jul 2020 07:06 WIB
Facebook ramai diboikot gara-gara dianggap enggan atasi ujaran kebencian, apakah Facebook akan mati?
Facebook kembali dihadapkan masalah privasi karena membagi data pengguna ke ribuan pengembang. Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Facebook kembali dihadapkan dengan masalah privasi. Lewat blog resminya perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini mengakui bahwa ribuan pengembang diberikan akses ke data dari pengguna yang tidak aktif selama 90 hari atau lebih.

Seperti diketahui lantaran pengguna dapat menghubungkan aplikasi pihak ketiga dengan akun Facebook-nya, pengembang dapat mengakses informasi pribadi.

Namun setelah krisis Cambridge Analytica di tahun 2018, Facebook telah menetapkan pedoman baru untuk mencegah pengembang menerima data dari pengguna yang telah berhenti menggunakan layanan lebih dari 90 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bilamana pengembang masih ingin mengakses, Facebook mensyaratkan untuk meminta izin kepada pengguna, termasuk informasi soal alamat email, tanggal lahir dan kota asal.

Namun pada praktiknya Facebook berbagi data ke pengembang untuk jangka waktu yang lebih lama dari dijanjikan. Padahal mereka janji akan memblokir akses pengembang bilamana melanggar.

ADVERTISEMENT

Dalam postingan di blognya, Facebook tidak mengklarifikasi berapa lama masalah tersebut terjadi sebelum akhirnya diselesaikan atau berapa banyak pengguna yang terpengaruh oleh pelanggaran data ini. Mereka hanya menyebut ada 5.000 pengembang yang mengakses data pribadi pengguna.

"Kami belum melihat bukti bahwa masalah ini menghasilkan berbagi informasi yang tidak konsisten dengan izin yang diberikan orang ketika mereka masuk menggunakan Facebook," tulis perusahaan berbasis di menlo Park, California, AS ini.

"Kami memperbaiki masalah sehari setelah kami menemukannya. Kami akan terus menyelidiki dan akan terus memprioritaskan transparansi di sekitar setiap pembaruan besar."




(afr/afr)