Meng seolah menjadi wajah dalam perang dagang Amerika Serikat dengan China. "Dia harus bangga berada dalam situasi ini. Dalam pertarungan dua negara, dia menjadi sosok yang dijadikan pusat tawar menawar," begitu katanya.
Dikutip detikINET dari CNN, Meng saat ini berstatus tahanan rumah sambil menjalani proses pengadilan dengan kemungkinan diekstradisi ke Amerika Serikat. Ia menghadapi berbagai dakwaan termasuk penipuan bank, pencurian rahasia perdagangan dan melanggar sanksi AS lantaran mengizinkan Huawei berbisnis dengan Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menangkap Meng, AS juga mengenakan sanksi pada Huawei. Yaitu mereka tak diperbolehkan membeli komponen dan teknologi AS tanpa izin khusus. Akibatnya, smartphone Huawei misalnya, tak bisa memakai aplikasi buatan Google.
"Pengalaman yang keras dan penderitaan bagus untuk Meng dan pertumbuhannya. Di belakang perang dagang, dia seperti semut kecil yang tertangkap di antara tabrakan antara dua kekuatan raksasa," sebut Ren.
Pria berusia 75 tahun itu juga mengaku hubungannya malah makin dekat dengan Meng akibat peristiwa ini. Sebelumnya, mereka jarang berkomunikasi.
"Di masa silam, Meng mungkin tidak meneleponku selama setahu. Dia takkan bertanya kabarku, bahkan tak mengirim pesan. Saat ini, hubungan kami jauh lebih dekat," cetusnya.
Baca juga: Sudah Setahun Bos Huawei Ditahan Amerika |
(fyk/fay)