Ini adalah hasil dari sebuah gugatan class action terhadap Google di Inggris terkait pengaturan privasi di browser Safari. Dalam gugatan ini Google dituding melewati pengaturan privasi di browser Safari mobile yang ada di iPhone, dan pelanggarannya terjadi antara Agustus 2011 sampai Februari 2012.
Gugatannya sendiri didaftarkan oleh kelompok bernama 'Google, You Owe Us', yang menuding Google bisa mengambil sejumlah informasi dari pengguna iPhone seperti ras, suku, ketertarikan seksual, kelas sosial, dan bermacam info sensitif lain.
Tak cuma itu, ada juga data lain seperti informasi finansial, lokasi, dan kebiasaan berbelanja, yang dikumpulkan dan diagregasi secara anonim dengan data dari pengguna iPhone lain. Data tersebut lalu dikumpulkan dalam berbagai grup berbeda, seperti pencinta sepakbola, dan sejenisnya.
Kemudian grup-grup ini bakal dijadikan target iklan sesuai dengan produk yang diiklankan, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Minggu (6/10/2019).
Google sendiri sudah kalah di gugatan sejenis di Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam itu Google diharuskan membayar denda sebesar USD 39,5 juta. Sementara untuk berdamai di gugatan di Inggris itu Google harus membayar uang lebih banyak, yaitu 3,2 miliar poundsterling.
Jika dibagi dengan sekitar 5,4 juta pengguna iPhone yang ada di Inggris selama 2011 sampai 2012, maka angka yang muncul adalah 750 poundsterling untuk setiap pengguna.
"Kami percaya Google mengambil data personal jutaan pengguna iPhone secara ilegal pada 2011 dan 2012. Google melakukan ini dengan melewati pengaturan privasi bawaan di browser Safari di iPhone. Cara ini disebut sebagai 'the Safari Workaround'," tulis Google You Owe Us.
"Google menghasilkan banyak uang dengan menjual iklan yang ditargetkan. Pada 2016 mereka menghasilkan USD 80 miliar dari iklan...Data personal kita adalah cara Google menghasilkan uang. Saat kita menggunakan ponsel, kita mempercayai kalau perusahaan seperti Google menggunakan data kita secara adil dan mengikuti hukum. Namun pada 2011-12, kami percaya Google memantau hasil pencarian di internet dan mengambil data kita secara ilegal," tambahnya.
Google mengaku sudah meminta agar diizinkan naik banding ke Mahkamah Agung. Mereka pun mengeluarkan pernyataan resmi terkait perlindungan privasi pengguna.
"Melindungi privasi dan keamanan dari pengguna selalu menjadi prioritas pertama kami. Kasus ini terkait dengan sebuah masalah yang terjadi pada hampir satu dekade lalu dan kami sudah memperbaikinya saat itu. Kami percaya (gugatan) ini tak berdasar dan seharusnya ditolak," tulis Google.
Simak Video "Prediksi Desain iPhone Ultra"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)